Nakita.id - Lantas, bolehkah ibu menyusui melakukan diet?
Pertanyaan di atas tentu ditanyakan oleh para ibu menyusui di dunia, termasuk Moms yang sedang membaca.
Memang ibu menyusui akan kehilangan berat badan setelah melahirkan buah hatinya.
Namun terkadang, ada sebagian Moms yang berencana untuk melakukan diet agar berat badannya bisa kembali seperti saat sebelum hamil.
Bahkan, ada juga beberapa Moms yang ingin tampil menarik di depan umum setelah melahirkan.
Pada dasarnya, Moms boleh-boleh saja melakukan diet selama masa menyusui.
Asal, Moms sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan konselor laktasi terkait rencana diet ini.
Kelly Bonyata, BS, konsultan laktasi yang sudah tersertifikasi internasional sekaligus anggota International Lactation Consultant Association, menyampaikan bahwa ada hal-hal yang bisa terjadi apabila ibu menyusui kehilangan berat badannya dalam waktu cepat.
Salah satunya bisa berdampak pada kesehatan Moms, sehingga suplai ASI bisa seret.
Selain itu, kontaminan lingkungan dan racun yang disimpan hingga larut dalam lemak tubuh dapat dilepaskan ke ASI.
Hal ini tentu dapat memengaruhi bayi sehingga jadi enggan menyusu, dan akhirnya berdampak pada tumbuh kembangnya.
Baca Juga: Apakah Boleh Melakukan Diet Selama Menyusui? Ini Jawabannya!
Namun jika Moms tetap ingin melakukan diet selama menyusui, simak beberapa tips aman berikut seperti dilansir dari Kelly Mom.
Seperti yang sudah kita ketahui, Moms harus segera menyusui eksklusif setelah bayi lahir setelah 24 jam.
Menyusui secara eksklusif pada kenyataannya membakar sekitar 200-500 kalori sehari.
Untuk itu, menunggu setelah bayi berusia dua bulan bisa dibilang ideal, karena tubuh membutuhkan waktu untuk pemulihan pasca persalinan.
Juga, untuk memberikan waktu bagi tubuh memproduksi ASI yang menyehatkan bagi bayi.
Banyak riset yang sudah membuktikan kaitan menyusui dengan penurunan berat badan.
Semakin sering menyusui secara eksklusif, maka semakin banyak juga kalori yang akan dibakar dan membuat berat badan menurun.
Tidak hanya di masa kehamilan. Moms juga tetap harus menjaga pola makan selama masa menyusui.
Makanlah setidaknya dengan batasan 1500-1800 kalori sehari, tidak kurang dan tidak lebih.
Pasalnya, hal ini dapat berdampak pada suplai ASI yang bisa dihasilkan untuk bayi.
Meski begitu, ada beberapa ibu menyusui yang membutuhkan kalori lebih banyak dari batasan tersebut.
Jadi, sering-seringlah berkonsultasi dengan konsultan laktasi.
Ibu menyusui yang melakukan diet juga disarankan untuk menurunkan berat badan setidaknya 0,7 kg per minggunya.
Namun dengan catatan, penurunan berat badan ini tidak memengaruhi produksi ASI atau kesehatan bayi itu sendiri.
Selama masa menyusui, Moms sangat disarankan untuk tidak mengikuti beragam metode diet populer yang ada di sekitar.
Mulai dari diet cairan, diet keto, diet rendah karbohidrat, pengobatan penurunan berat badan, dan lain-lain.
Pasalnya, metode diet seperti ini dapat berdampak pada penurunan suplai ASI.
Sehingga pada akhirnya dapat menimbulkan gejala-gejala, seperti pusing, dehidrasi, dan lain-lain.
Sebagai gantinya, Moms bisa perkaya makanan tinggi protein untuk mencegah kehilangan massa otot.
Selain itu, Moms juga bisa mengganti kebiasaan makan berat 2-3 kali sehari dengan makan ringan 3 kali dengan camilan diantaranya.
Jangan lupa juga untuk rutin berolahraga untuk membakar lemak dan membentuk massa otot.
Moms bisa kembali ke halaman 1 untuk mengetahui penjelasan dibalik boleh atau tidaknya ibu menyusui diet. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Seperti Apakah Diet yang Aman dan Sehat untuk Ibu Menyusui? Yuk Cari Tahu!
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR