Nakita.id - Tantrum anak merupakan tantangan umum yang dihadapi oleh orangtua.
Anak yang meledak-ledak, menangis, dan menunjukkan emosi yang tidak terkendali dapat menjadi momen sulit.
Namun, dengan pemahaman dan pendekatan yang tepat, Moms dapat menenangkan anak saat tantrum dan memberikan pembelajaran keterampilan emosional yang penting.
Dalam artikel ini, kami akan membahas tips efektif untuk mengelola tantrum anak.
Reaksi orangtua memiliki dampak besar pada anak.
Saat menghadapi tantrum, usahakan untuk tetap tenang dan sabar.
Jangan merespon dengan emosi negatif, karena ini dapat memperburuk situasi.
Izinkan anak untuk menyatakan emosinya tanpa merasa ditekan.
Mengatakan, "Aku tahu kamu marah" atau "Ceritakan kepada mama atau papa mengapa kamu marah" dapat membantu anak merasa didengar dan dipahami.
Jika tantrum terjadi di tempat umum atau tempat yang ramai, pindahkan anak ke lingkungan yang lebih tenang dan kurangi stimulus eksternal.
Ini dapat membantu menenangkan anak dan memudahkan mereka untuk fokus pada perasaan mereka.
Baca Juga: Cara Mengatasi Tantrum pada Anak dengan Autisme, Ini Strategi Efektif untuk Orang Tua
Memberikan anak pilihan dapat membantu meredakan tantrum.
Misalnya, "Apakah kamu ingin memakai baju merah atau biru hari ini?" memberi mereka rasa kontrol yang dapat mengurangi frustrasi.
Perhatikan pola tantrum anak dan identifikasi pemicu-pemicu tertentu.
Mungkin itu karena kelelahan, lapar, atau keinginan yang tidak terpenuhi.
Dengan mengenali pemicu, Moms dapat mengambil langkah-langkah preventif.
Setelah anak lebih tenang, ajak bicara dengannya.
Dengarkan apa yang membuatnya marah atau sedih dan berikan perhatian.
Ini adalah kesempatan untuk mengajarkan mereka cara verbal mengungkapkan emosi.
Bantu anak untuk mengembangkan strategi relaksasi seperti bernapas dalam-dalam atau merangkul bantal favorit mereka.
Ini dapat menjadi keterampilan yang membantu mereka mengatasi emosi negatif.
Hukuman fisik atau kata-kata kasar tidak efektif dan dapat merugikan hubungan orangtua-anak.
Baca Juga: Tanpa Drama dan Tantrum, Begini Cata Mengatasi Anak Mogok Tidak Mau Sekolah
Fokuslah pada komunikasi positif dan memberikan contoh perilaku yang diinginkan.
Berikan penguatan positif saat anak menunjukkan perilaku yang diinginkan.
Ini bisa berupa kata-kata pujian atau pemberian imbalan positif ketika mereka dapat mengatasi tantrum dengan baik.
Bantu anak mengidentifikasi dan mengungkapkan emosi mereka dengan kata-kata.
Misalnya, "Apa yang membuatmu marah?" atau "Bagaimana perasaanmu sekarang?" Ini membantu mereka memahami dan mengelola emosi mereka dengan lebih baik.
Anak-anak memerlukan batasan yang jelas dan konsisten.
Beri tahu mereka apa yang dapat dan tidak dapat mereka lakukan, dan berikan konsekuensi yang konsisten jika batasan dilanggar.
Anak-anak memiliki energi yang melimpah, dan tantrum kadang-kadang dapat menjadi cara mereka menyalurkan energi itu.
Bantu mereka menemukan cara yang positif untuk melepaskan energi, seperti bermain di luar atau berpartisipasi dalam aktivitas fisik.
Ajak anak untuk bersama-sama mencari solusi.
Misalnya, "Apa yang bisa kita lakukan agar kamu merasa lebih baik?" Ini memberikan mereka rasa tanggung jawab dalam mengelola emosi mereka sendiri.
Baca Juga: Ayah Berperan Sama Mengatasi Anak Tantrum, Ini Tips yang Bisa Dads Lakukan
Setiap anak unik, dan membandingkan mereka dengan anak lain dapat meningkatkan tekanan dan frustrasi.
Fokuslah pada kebutuhan dan kemampuan unik anak Moms.
Jika anak Moms sering mengalami tantrum di tempat penitipan anak atau dengan pengasuh lainnya, berkolaborasilah dengan mereka.
Berbagi informasi tentang strategi yang berhasil dan mendukung konsistensi dalam pendekatan.
Itulah dia penjelasan mengenai cara mengatasi tantrum pada anak.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Waspada! Ini Ciri-ciri Anak Tantrum yang Harus Dibawa ke Psikolog
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR