Endometriosis juga dapat merusak kualitas telur dan mempengaruhi kemampuan rahim untuk menerima embrio.
Kelainan pada rahim, seperti polip, fibroid, atau septum rahim, dapat menjadi penghalang bagi pembuahan dan perkembangan embrio.
Kadang-kadang, kelainan ini dapat menghambat transportasi sperma ke arah sel telur atau mempengaruhi implantasi embrio.
Kesehatan umum dari kedua pasangan juga dapat mempengaruhi kemampuan untuk hamil.
Gangguan pada berat badan, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, atau kondisi kesehatan kronis dapat mengurangi kesuburan baik pada pria maupun wanita.
Usia juga merupakan faktor penting dalam kesuburan.
Wanita memiliki kualitas telur terbaik pada usia 20-an dan 30-an.
Seiring bertambahnya usia, kualitas dan jumlah telur berkurang, sehingga meningkatkan risiko kesulitan hamil.
Pria juga mengalami penurunan kualitas sperma seiring bertambahnya usia.
Faktor gaya hidup, seperti stres berlebihan, kurangnya istirahat yang cukup, dan pola makan yang tidak seimbang, dapat mempengaruhi kesuburan.
Stres yang kronis dapat memengaruhi hormon reproduksi, sedangkan pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi yang diperlukan untuk proses reproduksi.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR