Nakita.id - Takaran gizi seimbang untuk remaja sangat penting demi keluarga yang sehat dan anak berprestasi.
Masa remaja adalah periode penting dalam kehidupan seseorang di mana pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental mencapai puncaknya.
Agar proses ini berjalan dengan optimal, asupan nutrisi yang seimbang dan cukup menjadi kunci utama.
Melansir dari laman Kemenkes, remaja yang berstatus gizi baik menjadi salah satu upaya pencegahan stunting.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja memiliki rentang usia 10-18 tahun.
Saat memasuki usia remaja, anak akan mengalami pubertas.
Pada kondisi ini, remaja akan mengalami pertumbuhan fisik yang disertai oleh perkembagan mental, kognitif dan psikis.
Tanpa pemenuhan gizi yang baik, maka ini bisa menyebabkan hambatan dalam pertumbuhan remaja.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini adalah berbagai gizi seimbang untuk remaja.
Yuk simak!
1. Kebutuhan Energi
Remaja seringkali aktif dalam berbagai kegiatan fisik, mulai dari olahraga, kegiatan ekstrakurikuler, hingga rutinitas harian.
Oleh karena itu, kebutuhan energi remaja lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.
Takaran gizi yang seimbang harus memastikan remaja mendapatkan cukup kalori untuk memenuhi kebutuhan energi harian mereka.
Sebagai panduan umum, seorang remaja aktif memerlukan sekitar 2.000-3.000 kalori per hari, tergantung pada tingkat aktivitas fisiknya.
Penting untuk mendapatkan kalori dari berbagai sumber makanan yang kaya akan nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein, dan lemak sehat.
2. Protein
Protein sangat penting dalam pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh, terutama pada masa pertumbuhan remaja.
Remaja sebaiknya mendapatkan takaran protein yang cukup dari sumber makanan seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Rata-rata, remaja membutuhkan sekitar 1,2 hingga 2,2 gram protein per kilogram berat badan per hari.
Memastikan asupan protein yang mencukupi membantu mempercepat pemulihan setelah aktivitas fisik dan mendukung perkembangan otot yang sehat.
3. Karbohidrat
Baca Juga: Syarat Imunisasi Bayi di Puskesmas untuk Mewujudkan Keluarga Sehat Anak Berprestasi
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh.
Remaja sebaiknya memilih karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian utuh, nasi merah, roti gandum, dan sayuran, karena mereka memberikan energi yang bertahan lama dan memiliki serat yang mendukung pencernaan sehat.
Penting untuk menghindari konsumsi berlebihan gula olahan dan karbohidrat sederhana, seperti permen, minuman bersoda, dan makanan cepat saji, karena mereka dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak sehat dan penambahan berat badan berlebih.
4. Lemak Sehat
Meskipun lemak seringkali dianggap sebagai musuh, tetapi lemak sehat sangat penting untuk fungsi tubuh yang optimal.
Remaja sebaiknya mendapatkan lemak dari sumber-sumber sehat seperti alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, dan ikan berlemak seperti salmon.
Asupan lemak sebaiknya terkendali, dengan fokus pada lemak tak jenuh tunggal dan ganda yang mendukung kesehatan jantung.
Hindari lemak jenuh dan trans yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
5. Kalsium dan Vitamin D
Kalsium dan vitamin D sangat penting untuk pertumbuhan tulang yang sehat.
Remaja, terutama perempuan, memiliki kebutuhan kalsium yang tinggi untuk mencegah risiko osteoporosis di masa mendatang.
Produk susu rendah lemak, sereal diperkaya, sayuran berdaun hijau, dan ikan kecil dengan tulang dapat menjadi sumber kalsium yang baik.
Vitamin D juga diperlukan untuk penyerapan kalsium yang optimal.
Paparan sinar matahari merupakan sumber alami vitamin D, tetapi suplemen vitamin D juga bisa menjadi pilihan jika tingkat paparan sinar matahari tidak mencukupi.
6. Zat Besi dan Asam Folat
Remaja, terutama perempuan yang mengalami menstruasi, memerlukan asupan zat besi yang cukup untuk mencegah anemia.
Makanan sumber zat besi meliputi daging merah, unggas, ikan, biji-bijian, dan sayuran berdaun hijau.
Asam folat juga sangat penting, terutama bagi remaja perempuan yang berencana untuk hamil di masa depan.
Makanan sumber asam folat meliputi sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, buah jeruk, dan produk sereal yang diperkaya.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR