Nakita.id - Proses kehamilan adalah momen berharga yang diisi dengan harapan dan antisipasi.
Bagi calon orang tua yang sedang menjalani program hamil, menjaga kesehatan menjadi prioritas utama untuk memastikan kehamilan berjalan lancar dan bayi lahir dalam kondisi optimal.
Sayangnya, ada beberapa kebiasaan yang dapat berdampak negatif pada program hamil dan kesehatan ibu serta bayi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas kebiasaan-kebiasaan yang sebaiknya dihindari selama program hamil.
1. Merokok dan Paparan Asap Rokok
Merokok adalah salah satu kebiasaan terburuk yang dapat merugikan kesehatan ibu dan bayi selama program hamil.
Rokok mengandung zat-zat beracun seperti nikotin dan karbon monoksida yang dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk peningkatan risiko kelahiran prematur, berat badan bayi rendah, dan peningkatan risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).
Bahkan, paparan asap rokok pasif juga dapat berdampak negatif. Oleh karena itu, penting untuk menjauhi rokok dan lingkungan berisiko selama masa kehamilan.
2. Konsumsi Alkohol dan Minuman Berkafein Berlebihan
Alkohol dapat memiliki dampak serius pada perkembangan janin.
Minum alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan Sindrom Alkohol Fetal (SAF) yang dapat mengakibatkan kelainan fisik dan perkembangan otak yang permanen pada bayi.
Baca Juga: Biaya Konsultasi Program Kehamilan di Rumah Sakit, Bidan hingga Praktik Dokter Kandungan
Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari konsumsi alkohol sepenuhnya selama program hamil.
Selain itu, konsumsi minuman berkafein juga sebaiknya dibatasi. Kelebihan kafein dapat meningkatkan risiko keguguran dan dapat berdampak pada pertumbuhan bayi.
3. Penggunaan Narkoba dan Obat-obatan Tertentu
Penggunaan narkoba atau obat-obatan terlarang selama program hamil dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk cacat lahir, pertumbuhan janin terhambat, dan masalah kesehatan mental.
Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun, baik resep maupun over-the-counter, untuk memastikan keamanannya selama masa kehamilan.
4. Paparan Bahan Kimia Berbahaya
Ibu hamil sebaiknya menghindari paparan langsung atau tidak langsung terhadap bahan kimia berbahaya.
Ini termasuk bahan kimia rumah tangga seperti pembersih yang kuat, cat, dan pestisida.
Paparan terhadap bahan kimia ini dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan mengganggu perkembangan janin.
Pastikan ruangan tempat tinggal dan lingkungan kerja aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya.
5. Kurang Olahraga atau Aktivitas Fisik
Baca Juga: Daftar Rumah Sakit dengan Program Hamil Bayi Kembar dan Biayanya
Meskipun kehamilan memerlukan lebih banyak istirahat dan perhatian terhadap tubuh, tetapi kurang olahraga atau aktivitas fisik juga tidak diinginkan.
Olahraga yang teratur dapat membantu menjaga kesehatan ibu dan meningkatkan sirkulasi darah, yang bermanfaat bagi perkembangan janin.
Namun, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai atau melanjutkan rutinitas olahraga selama kehamilan.
6. Diet Tidak Seimbang dan Konsumsi Makanan Berisiko
Makanan yang dikonsumsi selama program hamil dapat berdampak langsung pada kesehatan janin.
Hindari diet yang tidak seimbang dan kurang gizi. Konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein berkualitas tinggi.
Hindari makanan mentah atau setengah matang yang dapat membawa risiko infeksi makanan, dan hindari ikan dengan kadar merkuri tinggi.
7. Stres yang Berlebihan
Stres berlebihan selama program hamil dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan perkembangan janin.
Stres dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, pertumbuhan janin terhambat, dan masalah kesehatan mental.
Penting untuk mencari cara-cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau aktivitas santai lainnya.
Baca Juga: Cara Memancing Kehamilan Alami, Bisa Diawali dengan Mengenal Siklus Menstruasi
8. Paparan Radiasi
Paparan radiasi, baik itu dari pemeriksaan sinar-X atau lingkungan yang berisiko radiasi, sebaiknya dihindari selama program hamil.
Radiasi dapat menyebabkan kelainan janin dan meningkatkan risiko kanker.
Jika Anda perlu menjalani pemeriksaan medis yang melibatkan radiasi, pastikan untuk memberi tahu petugas medis bahwa Anda sedang hamil.
9. Kurangnya Perhatian pada Kesehatan Mental
Kesehatan mental ibu hamil sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Kondisi stres, kecemasan, atau depresi dapat berdampak pada kehamilan dan perkembangan janin.
Jika Anda mengalami masalah kesehatan mental, carilah dukungan dari ahli kesehatan mental atau dukungan keluarga dan teman-teman.
10. Tidak Mendapatkan Perawatan Prenatal yang Cukup
Perawatan prenatal yang rutin dan cukup penting untuk memantau perkembangan janin dan mengidentifikasi masalah kesehatan sejak dini.
Jika Anda mengabaikan atau terlambat dalam mendapatkan perawatan prenatal, risiko komplikasi dapat meningkat.
Baca Juga: Sebelum Memulai Program Hamil, Ini Beberapa Persiapan yang Harus Dilakukan Pasangan
Ikuti jadwal perawatan prenatal yang disarankan oleh dokter dan lakukan semua pemeriksaan yang dianjurkan.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR