Jika tidak diobati dengan cepat dan tepat, maka perempuan penderita endometriosis akan berisiko mengalami komplikasi seperti infertilitas dan kanker ovarium.
Berdasarkan konsensus Perhimpunan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Indonesia (HIFERI) tahun 2023, terapi hormonal Dienogest jangka panjang menjadi rekomendasi kuat dalam menangani penyakit endometriosis.
Penelitian menunjukkan bahwa Dienogest mampu mengurangi lesi dan nyeri (nyeri pelvis dan nyeri haid) yang berkaitan dengan endometriosis serta meningkatkan kualitas hidup pasien.
Di samping itu, Dienogest juga disebut efektif dalam menjaga cadangan ovarium.
Namun demikian, kepatuhan terhadap terapi ini sangat diperlukan agar pasien dapat memperoleh manfaat pengobatan dalam jangka panjang.
Oleh sebab itu, Bayer mendorong pasien agar patuh terhadap pengobatan ini dan berkonsultasi kepada dokter spesialis kebidanan dan kandungan secara teratur.
Country Division Head Pharmaceuticals Bayer Indonesia Jeff Lai menjelaskan, Bayer berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup pasien, termasuk bagi pasien endometriosis.
Apalagi, lanjutnya, endometriosis menyerang lebih banyak perempuan di Asia daripada negara-negara barat.
"Oleh sebab itu, kami melihat penting untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan bagi masyarakat, khususnya bagi perempuan Indonesia, terkait endometriosis serta terapi yang paling tepat," ujar Jeff.
"Dienogest dari Bayer merupakan terapi hormonal yang efektif dan inovatif, yang mampu menghilangkan rasa nyeri jika dijalani dengan komitmen jangka panjang," tekannya.
Baca Juga: Mengenal Soal Endometriosis, Kenali Gejala Gangguan Kesehatan yang Bikin Moms Susah Hamil
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR