Nakita.id - Cuaca panas yang ekstrem dapat menjadi tantangan bagi siapa pun, tetapi bagi ibu hamil, dampaknya dapat lebih signifikan.
Saat suhu meningkat, tubuh ibu hamil mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang dapat meningkatkan risiko terhadap kesehatan.
Melansir dari berbagai sumber, inilah macam-macam dampak cuaca panas pada ibu hamil dan bagaimana cara menghadapinya dengan bijak.
Salah satu dampak utama dari cuaca panas pada ibu hamil adalah risiko dehidrasi.
Ketika suhu tubuh naik, tubuh membutuhkan lebih banyak cairan untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.
Dehidrasi dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang penting bagi kesehatan ibu dan janin.
Kekurangan cairan juga dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya kontraksi prematur dan kelelahan.
Ibu hamil cenderung lebih rentan terhadap penyakit heat stroke dan heat exhaustion ketika terpapar suhu ekstrem.
Heat stroke adalah kondisi serius yang terjadi ketika tubuh tidak mampu lagi mengatur suhu dan suhu tubuh meningkat secara drastis.
Heat exhaustion, sementara itu, merupakan tahap awal dari heat stroke, ditandai dengan gejala seperti pusing, mual, dan kelelahan yang ekstrim.
Kedua kondisi ini dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu hamil dan janinnya.
Cuaca panas dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, seperti preeklampsia dan hipertensi gestasional.
Preeklampsia adalah kondisi serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kadar protein yang tinggi dalam urine ibu hamil.
Sementara itu, hipertensi gestasional adalah peningkatan tekanan darah yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu.
Suhu yang tinggi dapat memperburuk kondisi ini dan meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu dan janin.
Cuaca panas juga dapat mengganggu pola tidur ibu hamil dan menyebabkan ketidaknyamanan.
Suhu yang tinggi dapat membuat sulit tidur dan meningkatkan risiko terjadinya insomnia.
Ketidaknyamanan fisik yang disebabkan oleh cuaca panas, seperti keringat berlebihan dan pembengkakan kaki, juga dapat mengganggu tidur ibu hamil.
Paparan terhadap suhu yang tinggi dapat memiliki dampak langsung pada janin.
Studi menunjukkan bahwa terlalu banyak terpapar panas selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan gangguan perkembangan janin.
Suhu tubuh ibu yang tinggi juga dapat memengaruhi suhu tubuh janin, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan meningkatkan risiko komplikasi.
Meskipun cuaca panas dapat menjadi tantangan bagi ibu hamil, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko dan menjaga kesehatan ibu dan janin:
Baca Juga: Cuaca Panas dan Hujan Tidak Menentu, Sebaiknya Hindari 6 Makanan Ini Agar Tubuh Tetap Sehat
Pastikan untuk minum banyak air selama cuaca panas untuk mencegah dehidrasi.
Hindari minuman berkafein dan beralkohol, karena keduanya dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
Cobalah untuk menghindari aktivitas di luar ruangan pada saat suhu puncak, terutama antara pukul 10 pagi hingga 4 sore.
Jika Moms harus keluar rumah, kenakan pakaian yang longgar dan berbahan ringan serta gunakan tabir surya.
Gunakan pendingin udara atau kipas angin untuk menjaga suhu ruangan tetap nyaman.
Jika tidak memungkinkan, pertimbangkan untuk menghabiskan waktu di tempat yang lebih sejuk, seperti mal atau pusat perbelanjaan.
Istirahatlah secara teratur dan hindari aktivitas fisik yang berat selama cuaca panas. Luangkan waktu untuk beristirahat dan mengangkat kaki Moms untuk mengurangi pembengkakan.
Waspadai gejala dehidrasi, heat exhaustion, atau heat stroke, seperti pusing, pingsan, atau kelelahan yang ekstrem.
Jika Moms atau seseorang yang Moms kenal mengalami gejala tersebut, segeralah mencari bantuan medis.
Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, ibu hamil dapat mengurangi risiko dampak negatif dari cuaca panas pada kesehatan mereka dan janinnya.
Penting untuk selalu memperhatikan perubahan pada tubuh Moms dan berkonsultasi dengan dokter jika Moms memiliki kekhawatiran tentang kesehatan Moms selama kehamilan, terutama dalam kondisi cuaca yang ekstrem.
Baca Juga: Gak Perlu Khawatir Cuaca Panas, Begini Tips Merawat Tanaman Hias Supaya Tetap Tumbuh Subur
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR