Nakita.id - Selama kehamilan, tubuh seorang wanita mengalami berbagai perubahan fisiologis untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sedang dikandungnya.
Salah satu aspek penting yang harus diperhatikan adalah kadar hemoglobin (Hb) dalam darah.
Hemoglobin adalah protein yang mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Kadar hemoglobin rendah (anemia) pada ibu hamil dapat memiliki dampak serius bagi kesehatan ibu dan bayi.
Artikel ini akan membahas efek dari kadar hemoglobin rendah pada ibu hamil serta langkah-langkah untuk menanganinya.
Anemia pada ibu hamil terjadi ketika kadar hemoglobin dalam darah turun di bawah level normal.
Pada umumnya, kadar hemoglobin normal pada wanita dewasa adalah 12 hingga 15 gram per desiliter (g/dL) darah.
Namun, selama kehamilan, volume darah ibu meningkat, sehingga kadar hemoglobin yang normal bisa berbeda.
WHO mendefinisikan anemia pada ibu hamil jika kadar hemoglobinnya kurang dari 11 g/dL.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil antara lain:
Kekurangan zat besi adalah penyebab paling umum anemia pada ibu hamil. Zat besi dibutuhkan untuk produksi hemoglobin yang cukup.
Asam folat dan vitamin B12 juga penting untuk produksi sel darah merah. Kekurangan kedua nutrisi ini dapat menyebabkan anemia megaloblastik.
Perdarahan ringan atau kronis, seperti yang terjadi pada pendarahan lambung atau usus, dapat menyebabkan kehilangan zat besi yang signifikan.
Beberapa gangguan pencernaan atau penyakit kronis tertentu dapat mengganggu penyerapan zat besi dan nutrisi lainnya dari makanan.
Anemia pada ibu hamil dapat memiliki dampak serius pada kesehatan ibu dan bayi. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:
Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan, termasuk preeklampsia, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.
Kekurangan oksigen akibat anemia dapat menyebabkan ibu hamil merasa lelah, lemah, dan mudah lelah.
Anemia dapat mengganggu konsentrasi dan kinerja mental ibu hamil, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bekerja atau melakukan aktivitas sehari-hari.
Anemia pada ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko bayi mengalami anemia pada periode neonatal.
Untuk mengatasi anemia pada ibu hamil, langkah-langkah berikut ini biasanya direkomendasikan:
Dokter mungkin akan meresepkan suplemen zat besi untuk meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.
Makanan seperti daging merah, hati, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian merupakan sumber zat besi yang baik.
Baca Juga: Viral Obat Sakit Kepala Menyebabkan Anemia Aplastik, Bahayakah?
Jika anemia disebabkan oleh kekurangan asam folat atau vitamin B12, dokter mungkin akan meresepkan suplemen untuk mengatasinya.
Jika anemia disebabkan oleh perdarahan atau gangguan pada penyerapan nutrisi, perlu dilakukan pemeriksaan dan pengobatan terhadap penyebab yang mendasarinya.
Ibu hamil dengan anemia akan dipantau secara teratur oleh dokter untuk memastikan bahwa kadar hemoglobin mereka kembali normal dan komplikasi dapat dicegah.
Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah anemia pada ibu hamil antara lain:
- Mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, asam folat, dan vitamin B12.
- Menghindari kehilangan darah yang berlebihan, seperti melalui pemberian darah dan perdarahan yang tidak terkontrol.
- Mengikuti saran dokter terkait dengan suplementasi zat besi atau asam folat selama kehamilan.
- Rutin memeriksakan kesehatan kepada dokter atau bidan, termasuk melakukan tes darah untuk memantau kadar hemoglobin.
Anemia pada ibu hamil adalah masalah yang serius dan dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan ibu dan bayi.
Penting untuk mengidentifikasi dan mengobati anemia segera untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.
Dengan pemantauan yang tepat dan penanganan yang sesuai, sebagian besar kasus anemia pada ibu hamil dapat diatasi dengan baik, sehingga ibu dan bayi dapat tetap sehat selama masa kehamilan dan persalinan.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Rentan Alami Anemia, Bumil Wajib Konsumsi 5 Makanan Ini untuk Mencegahnya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR