Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif memiliki mikrobiota usus yang lebih bervariasi dan sehat dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.
Beberapa studi menunjukkan bahwa pemberian susu formula terlalu dini dapat meningkatkan risiko alergi pada bayi, terutama jika terdapat riwayat alergi dalam keluarga.
ASI membantu melindungi bayi dari alergi makanan dan kondisi atopik lainnya.
Susu formula dapat lebih sulit dicerna oleh bayi dibandingkan dengan ASI, yang dapat menyebabkan masalah seperti sembelit atau kolik.
Perpindahan antara ASI dan susu formula mungkin mempengaruhi sistem pencernaan bayi, terutama jika dilakukan secara tiba-tiba.
Pemberian susu formula dapat mempengaruhi produksi ASI.
Produksi ASI berfungsi berdasarkan prinsip permintaan dan penawaran; semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang diproduksi.
Pemberian susu formula dapat mengurangi frekuensi menyusui langsung dari ibu, yang dapat menyebabkan penurunan produksi ASI.
Kombinasi ASI dan susu formula dapat memberikan fleksibilitas lebih bagi ibu, terutama bagi mereka yang harus kembali bekerja atau memiliki kesulitan dalam memproduksi ASI yang cukup.
Ini memungkinkan ibu untuk tetap memberikan nutrisi kepada bayinya meski tidak selalu tersedia untuk menyusui.
Menyusui secara eksklusif sering kali membantu memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi.
Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Simak 9 Cara Meningkatkan IQ di Usia Remaja
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR