Salah satu risiko utama yang perlu diwaspadai adalah dehidrasi. Sering BAB bisa menyebabkan kehilangan cairan yang signifikan, terutama jika feses yang dikeluarkan bertekstur cair.
Dehidrasi bisa berbahaya bagi ibu hamil dan janin, sehingga penting untuk menjaga asupan cairan yang cukup.
2. Infeksi
Jika sering BAB disertai dengan gejala lain seperti demam, nyeri perut, atau darah dalam feses, ini bisa menjadi tanda adanya infeksi atau kondisi medis yang lebih serius.
Dalam kasus seperti ini, segera konsultasikan dengan dokter.
3. Malabsorpsi Nutrisi
Sering BAB dapat menyebabkan malabsorpsi nutrisi penting yang dibutuhkan selama kehamilan.
Jika makanan tidak cukup lama berada dalam saluran pencernaan, tubuh mungkin tidak dapat menyerap nutrisi dengan optimal, yang bisa berdampak negatif pada kesehatan ibu dan perkembangan janin.
1. Perhatikan Pola Makan
Menjaga pola makan yang seimbang adalah kunci untuk mengelola sering BAB selama kehamilan. Beberapa tips yang dapat membantu meliputi:
- Menghindari Makanan Penyebab Diare: Hindari makanan yang dapat menyebabkan diare, seperti makanan pedas, berlemak, atau yang sulit dicerna.
Baca Juga: Telur Asin untuk Ibu Hamil Ternyata Sangat Bermanfaat, Salah Satunya Bikin Janin Cerdas
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR