Gejala masuk angin cenderung hilang dengan sendirinya atau bisa diredakan dengan perawatan sederhana seperti pijat, minum jahe hangat, atau istirahat yang cukup.
Sebaliknya, angin duduk adalah kondisi yang jauh lebih serius.
Gejala angin duduk dapat menyerupai masuk angin biasa, seperti kembung atau rasa tidak nyaman di perut.
Namun, angin duduk juga disertai dengan nyeri dada yang menjalar ke lengan kiri, leher, atau rahang.
Rasa nyeri ini sering kali datang secara tiba-tiba dan bisa berlangsung selama beberapa menit hingga setengah jam.
Selain itu, penderita angin duduk juga mungkin mengalami keringat dingin, mual, pusing, dan sesak napas.
Jika gejala-gejala ini muncul, penting untuk segera mencari pertolongan medis.
Angin duduk biasanya disebabkan oleh penyempitan arteri koroner akibat penumpukan plak (aterosklerosis) di dinding arteri.
Plak ini terdiri dari lemak, kolesterol, dan zat lain yang dapat mempersempit aliran darah.
Ketika jantung membutuhkan lebih banyak oksigen, misalnya saat berolahraga atau mengalami stres, arteri yang menyempit tidak mampu memasok darah yang cukup, menyebabkan terjadinya angin duduk.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena angin duduk antara lain:
Baca Juga: Cara Mudah Membersihkan Kipas Angin Duduk Tanpa Membongkarnya
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR