Merokok dapat merusak dinding arteri dan mempercepat penumpukan plak.
Tekanan darah tinggi dapat merusak arteri dan mempercepat aterosklerosis.
Kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri.
Penderita diabetes cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung karena tingginya kadar gula darah yang dapat merusak pembuluh darah.
Kelebihan berat badan meningkatkan risiko berbagai kondisi yang berkontribusi terhadap penyakit jantung, termasuk hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes.
Gaya hidup sedentari dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan angin duduk.
Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu angin duduk.
Jika Moms atau seseorang di sekitar Moms mengalami gejala angin duduk, segera cari bantuan medis.
Dokter mungkin akan memberikan obat-obatan seperti nitrogliserin untuk meredakan nyeri, atau obat-obatan lain yang membantu meningkatkan aliran darah ke jantung.
Dalam beberapa kasus, prosedur medis seperti angioplasti atau operasi bypass mungkin diperlukan untuk mengembalikan aliran darah yang normal ke jantung.
Angin duduk bukanlah kondisi yang bisa dianggap remeh.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Angin Duduk: Ketahui Panduan Lengkapnya
Meskipun sering kali disalahartikan sebagai masuk angin, angin duduk merupakan tanda dari masalah jantung yang serius.
Penting bagi kita untuk mengenali gejala-gejalanya dan segera mencari pertolongan medis jika diperlukan.
Dengan mengenali perbedaan antara angin duduk dan masuk angin, serta menjalani gaya hidup sehat, kita dapat menjaga kesehatan jantung dan mencegah risiko yang lebih besar di kemudian hari.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Baca Juga: Terungkap! Penyebab Angin Duduk yang Mengejutkan dan Rahasia Mengatasi Masalahnya
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR