Dokter mungkin akan melakukan elektrokardiogram (EKG) untuk memeriksa aktivitas listrik jantung dan mengetahui apakah ada kerusakan pada otot jantung.
Pemeriksaan darah untuk mengecek kadar enzim jantung juga bisa dilakukan.
Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan tertentu yang aman untuk ibu hamil, seperti nitrogliserin untuk melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke jantung.
Namun, penggunaan obat harus diawasi dengan ketat.
Ibu hamil yang berisiko tinggi mengalami angin duduk disarankan untuk melakukan perubahan gaya hidup seperti mengadopsi pola makan sehat, menghindari makanan tinggi lemak dan garam, serta rutin berolahraga ringan.
Mengelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau aktivitas yang menenangkan dapat membantu mengurangi risiko angin duduk.
Angin duduk pada ibu hamil adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian khusus.
Mengenali gejala-gejala angin duduk seperti nyeri dada, sesak napas, keringat dingin, dan denyut jantung tidak teratur sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ibu hamil yang memiliki faktor risiko sebaiknya lebih waspada dan rutin berkonsultasi dengan dokter untuk memantau kesehatan jantung selama kehamilan.
Dengan penanganan yang cepat dan tepat, risiko komplikasi angin duduk pada ibu hamil dapat diminimalkan, sehingga ibu dan bayi tetap sehat hingga proses persalinan.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Baca Juga: Ibu Hamil Bisa Kena Angin Duduk? Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR