Faktor-faktor seperti usia, genetik, dan massa otot juga mempengaruhi laju metabolisme.
Untuk mengatasi masalah ini, Moms bisa mencoba meningkatkan metabolisme melalui latihan beban.
Latihan beban membantu meningkatkan massa otot, dan semakin banyak otot yang dimiliki, semakin tinggi metabolisme.
Selain itu, pastikan Moms mendapatkan cukup tidur dan hindari diet yang terlalu rendah kalori, karena diet ketat justru dapat memperlambat metabolisme tubuh.
Stres adalah salah satu faktor yang sering kali diabaikan dalam upaya menurunkan berat badan.
Saat Moms stres, tubuh melepaskan hormon kortisol yang dapat memicu nafsu makan dan meningkatkan penumpukan lemak, terutama di area perut.
Selain itu, stres juga membuat orang lebih cenderung memilih makanan yang tidak sehat sebagai "pelarian."
Kurang tidur juga dapat mempengaruhi penurunan berat badan.
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk keseimbangan hormon tubuh, termasuk hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, yaitu ghrelin dan leptin.
Jika Moms kurang tidur, hormon ghrelin (yang merangsang nafsu makan) akan meningkat, sementara leptin (yang memberi sinyal kenyang) akan menurun, sehingga membuat Moms merasa lapar meskipun sebenarnya tidak memerlukan makanan.
Kondisi hormonal dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menurunkan berat badan.
Pada wanita, perubahan hormon yang terjadi selama menstruasi, kehamilan, atau menopause bisa menyebabkan penambahan berat badan.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR