Nakita.id - Pernahkah Moms mengalami berat badan susah turun meski sudah menjaga pola makan? Ini berbagai sebabnya.
Banyak orang berusaha menurunkan berat badan dengan berbagai cara, salah satunya adalah menjaga pola makan.
Namun, sering kali meskipun sudah menjalani diet sehat dan mengatur asupan kalori, berat badan tetap tidak berkurang atau bahkan stagnan.
Situasi ini bisa membuat frustasi, terutama bagi mereka yang merasa sudah melakukan segala cara.
Jika Moms mengalami hal serupa, ada beberapa alasan yang bisa menjelaskan mengapa berat badan susah turun meski sudah menjaga pola makan.
Pola makan yang sehat memang berperan penting dalam penurunan berat badan, tetapi tanpa aktivitas fisik yang cukup, proses pembakaran kalori akan lambat.
Jika tubuh tidak cukup aktif, energi yang masuk dari makanan tidak sepenuhnya terbakar dan berakhir menjadi cadangan lemak.
Ini bisa menjadi alasan utama mengapa berat badan Moms tidak turun meski sudah menjaga pola makan.
Sebagai solusi, cobalah menambah aktivitas fisik harian. Tidak perlu melakukan olahraga berat, namun berusaha meningkatkan gerakan sehari-hari seperti berjalan kaki, naik tangga, atau bersepeda dapat membantu meningkatkan pembakaran kalori.
Setiap orang memiliki laju metabolisme yang berbeda, yaitu kemampuan tubuh untuk membakar kalori saat beristirahat.
Jika metabolisme Moms lambat, tubuh akan lebih sulit membakar kalori meskipun Moms sudah mengurangi asupan makanan.
Baca Juga: Kebiasaan Pagi Hari yang Bikin Berat Badan Melonjak Naik, Hindari!
Faktor-faktor seperti usia, genetik, dan massa otot juga mempengaruhi laju metabolisme.
Untuk mengatasi masalah ini, Moms bisa mencoba meningkatkan metabolisme melalui latihan beban.
Latihan beban membantu meningkatkan massa otot, dan semakin banyak otot yang dimiliki, semakin tinggi metabolisme.
Selain itu, pastikan Moms mendapatkan cukup tidur dan hindari diet yang terlalu rendah kalori, karena diet ketat justru dapat memperlambat metabolisme tubuh.
Stres adalah salah satu faktor yang sering kali diabaikan dalam upaya menurunkan berat badan.
Saat Moms stres, tubuh melepaskan hormon kortisol yang dapat memicu nafsu makan dan meningkatkan penumpukan lemak, terutama di area perut.
Selain itu, stres juga membuat orang lebih cenderung memilih makanan yang tidak sehat sebagai "pelarian."
Kurang tidur juga dapat mempengaruhi penurunan berat badan.
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk keseimbangan hormon tubuh, termasuk hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, yaitu ghrelin dan leptin.
Jika Moms kurang tidur, hormon ghrelin (yang merangsang nafsu makan) akan meningkat, sementara leptin (yang memberi sinyal kenyang) akan menurun, sehingga membuat Moms merasa lapar meskipun sebenarnya tidak memerlukan makanan.
Kondisi hormonal dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menurunkan berat badan.
Pada wanita, perubahan hormon yang terjadi selama menstruasi, kehamilan, atau menopause bisa menyebabkan penambahan berat badan.
Baca Juga: 12 Manfaat Minum Air Timun Sebelum Tidur: Rahasia Kesehatan yang Menyegarkan
Hormon seperti estrogen dan progesteron berperan penting dalam pengaturan metabolisme dan penyimpanan lemak.
Selain itu, gangguan hormon seperti hipotiroidisme (produksi hormon tiroid yang rendah) juga bisa menyebabkan kesulitan dalam menurunkan berat badan.
Hormon tiroid membantu mengatur metabolisme, dan jika fungsinya terganggu, pembakaran kalori akan melambat.
Jika Moms merasa perubahan hormonal mungkin menjadi penyebab berat badan Moms sulit turun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang tepat.
Terkadang, meskipun Moms sudah menjaga jumlah kalori yang masuk, kualitas makanan yang dikonsumsi bisa jadi kurang baik.
Misalnya, jika Moms terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan, makanan tinggi gula, atau makanan yang rendah nutrisi, ini bisa mempengaruhi penurunan berat badan.
Makanan olahan cenderung tinggi gula, garam, dan lemak jenuh, serta rendah serat dan nutrisi penting. Ini dapat membuat Moms cepat merasa lapar dan cenderung makan lebih banyak.
Selain itu, makanan yang tinggi gula juga bisa memicu lonjakan insulin, yang berkontribusi pada penyimpanan lemak tubuh.
Untuk meningkatkan kualitas diet, fokuslah pada makanan yang kaya akan nutrisi seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, serta protein sehat dari ikan, ayam, dan kacang-kacangan.
Makanan-makanan ini akan membantu Moms merasa kenyang lebih lama dan mendukung penurunan berat badan.
Plateau adalah kondisi di mana penurunan berat badan berhenti setelah mencapai titik tertentu, meskipun Moms masih menjalani pola makan yang sama.
Baca Juga: Obat Kuat Lada Hitam yang Ampuh Buat Perkasa di Ranjang dan Bantu Turunkan Berat Badan
Hal ini terjadi karena tubuh menyesuaikan diri dengan pengurangan kalori dan aktivitas fisik, sehingga laju penurunan berat badan melambat.
Untuk mengatasi plateau, Moms mungkin perlu mengevaluasi kembali rutinitas diet dan olahraga.
Cobalah untuk melakukan variasi dalam latihan, seperti menambahkan intensitas atau durasi olahraga, atau mengganti jenis latihan untuk memberikan tantangan baru bagi tubuh.
Dalam hal diet, pastikan Moms tidak secara tidak sengaja mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan, serta tetap fokus pada makanan bernutrisi tinggi.
Meski penting untuk memberikan diri Moms sedikit kelonggaran dalam menjalani diet, terlalu sering melakukan cheat day atau hari di mana Moms "bebas makan apa saja" dapat menghambat proses penurunan berat badan.
Mengonsumsi makanan tinggi kalori atau junk food secara berlebihan, meskipun hanya satu hari, bisa mengacaukan defisit kalori yang telah Moms upayakan selama seminggu.
Jika Moms merasa perlu memiliki cheat day, pastikan tetap dalam batas yang wajar. Jangan sampai cheat day menjadi alasan untuk berlebihan dalam makan, dan usahakan tetap mengonsumsi makanan yang seimbang.
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan berat badan sulit turun meskipun sudah menjaga pola makan, mulai dari kurangnya aktivitas fisik, metabolisme yang lambat, hingga stres dan perubahan hormonal.
Solusi terbaik adalah dengan melakukan penyesuaian pada rutinitas harian Moms, seperti menambah aktivitas fisik, meningkatkan kualitas tidur, serta fokus pada makanan yang bernutrisi tinggi.
Jika Moms masih merasa kesulitan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan untuk mendapatkan panduan yang tepat.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR