Genetik memainkan peran besar dalam penentuan bentuk tubuh dan kecenderungan penambahan berat badan.
Beberapa orang secara alami lebih mudah menyimpan lemak dan memiliki tubuh yang cenderung lebih gemuk meskipun dengan asupan kalori yang sama dengan orang lain.
Keseimbangan hormon sangat penting dalam mengatur berat badan.
Pada wanita, fluktuasi hormon selama siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause bisa menyebabkan peningkatan berat badan.
Kondisi medis seperti hipotiroidisme, di mana kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid yang cukup, juga dapat memperlambat metabolisme dan menyebabkan penambahan berat badan meskipun asupan makanan sedikit.
Seiring bertambahnya usia, metabolisme tubuh cenderung melambat.
Proses pembakaran kalori tidak seefisien saat muda.
Pada usia paruh baya, tubuh juga cenderung kehilangan massa otot, yang berperan dalam pembakaran kalori.
Penurunan massa otot ini membuat tubuh menyimpan lebih banyak lemak.
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan kenaikan berat badan sebagai efek samping, meskipun asupan makanan sedikit.
Obat-obatan seperti antidepresan, obat untuk diabetes, dan kortikosteroid bisa memperlambat metabolisme atau meningkatkan nafsu makan, sehingga tubuh lebih mudah menambah berat badan.
Baca Juga: Mau Diet Sehat? Coba 7 Sayuran Ini untuk Turunkan Berat Badan Moms
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR