Keluarga muda juga bisa didorong untuk menanam sayuran sendiri sebagai sumber pangan murah dan sehat.
Keluarga muda, terutama yang tinggal di daerah terpencil, sering menghadapi masalah akses ke layanan kesehatan.
Kontrol kehamilan yang tidak teratur dan minimnya pelayanan kesehatan pada masa kehamilan serta setelah kelahiran dapat menghambat pencegahan stunting.
Kurangnya kunjungan ke posyandu atau klinik kesehatan juga membuat anak tidak mendapatkan pemantauan tumbuh kembang yang memadai.
Solusi: Pemerintah perlu memperluas akses layanan kesehatan bagi keluarga muda di daerah terpencil dengan menyediakan lebih banyak pusat kesehatan, tenaga medis, dan program-program kesehatan ibu dan anak.
Layanan kesehatan mobile atau kampanye kesehatan berbasis komunitas bisa menjadi alternatif bagi mereka yang kesulitan menjangkau fasilitas kesehatan.
Di banyak komunitas, masih ada pandangan yang salah atau mitos tentang pemberian makanan kepada bayi dan anak kecil.
Beberapa keluarga muda mungkin berpegang pada kebiasaan atau tradisi lama yang kurang sehat, seperti memberikan makanan padat terlalu cepat atau tidak memberikan ASI eksklusif.
Solusi: Program penyuluhan oleh tenaga kesehatan atau konsultan laktasi diperlukan untuk meluruskan mitos-mitos ini.
Keluarga muda perlu diberi informasi yang tepat mengenai manfaat ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, diikuti dengan pemberian MPASI yang seimbang dan berkualitas.
Keluarga muda sering kali menghadapi tekanan dari keluarga besar atau lingkungan yang masih memegang adat atau cara pengasuhan lama yang tidak mendukung pencegahan stunting.
Baca Juga: Kondisi Stunting Bisa Membaik, Ini Ciri-ciri yang Harus Diperhatikan
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR