Jika penyedia pinjaman tidak terdaftar, ada kemungkinan besar mereka adalah pelaku penipuan.
Salah satu cara paling umum yang dilakukan oleh penipu adalah menawarkan pinjaman dengan syarat yang sangat mudah dan bunga yang sangat rendah, bahkan tanpa jaminan. Penawaran yang terlalu bagus ini bisa menjadi perangkap.
Misalnya, ada tawaran pinjaman dengan bunga nol persen atau tidak perlu menyertakan dokumen apa pun selain KTP.
Secara logika, lembaga keuangan yang terpercaya akan tetap memerlukan beberapa persyaratan dasar untuk memastikan bahwa mereka memberikan pinjaman kepada orang yang layak.
Jika Moms menemukan penawaran yang tampaknya terlalu indah untuk menjadi kenyataan, sebaiknya waspada dan teliti lebih lanjut tentang legalitas dan reputasi perusahaan tersebut.
Penipu sering kali menggunakan website atau aplikasi palsu yang terlihat profesional, tetapi tidak memberikan informasi yang jelas tentang identitas perusahaan.
Sebuah perusahaan pinjaman online yang sah akan dengan jelas mencantumkan informasi penting seperti alamat kantor, nomor telepon yang bisa dihubungi, serta izin operasional dari OJK.
Mereka juga akan memberikan penjelasan rinci tentang produk pinjaman yang ditawarkan, beserta dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Sebaliknya, situs atau aplikasi penipuan sering kali hanya mencantumkan sedikit informasi, atau malah menyembunyikan detail penting.
Jika Moms kesulitan menemukan informasi dasar tentang perusahaan, ini bisa menjadi tanda peringatan.
Salah satu modus penipuan pinjaman online adalah meminta biaya di awal sebelum pencairan dana.
Baca Juga: Pinjol Legal Apa Saja yang Tidak Ada DC Lapangan? 8 yang Bisa Dipilih
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR