Penurunan kapasitas pencucian ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, termasuk penumpukan kotoran di dalam drum, penyumbatan pada filter, atau masalah dengan mekanisme putaran mesin.
Jika Moms sering kali harus mengulang proses mencuci karena pakaian tidak bersih, ini bisa menjadi indikator bahwa mesin cuci sudah membutuhkan servis atau penggantian.
Masalah umum lain pada mesin cuci yang sudah mulai rusak adalah air yang tidak mengisi dengan baik atau tidak terkuras sepenuhnya setelah selesai mencuci.
Jika air tidak terisi secara normal, ini bisa disebabkan oleh masalah pada katup air, pompa air yang tersumbat, atau bahkan sensor mesin yang rusak.
Begitu juga dengan masalah pengurasan air, jika air tetap berada di dalam drum setelah siklus selesai, ada kemungkinan ada sumbatan pada saluran pembuangan atau masalah pada pompa pembuangan air.
Ini bisa menjadi masalah serius, karena air yang tertinggal di dalam mesin dapat menyebabkan pakaian tetap basah dan menimbulkan bau tidak sedap.
Setelah siklus pengeringan selesai, pakaian seharusnya keluar dalam keadaan lembab namun tidak terlalu basah.
Jika pakaian Moms masih sangat basah setelah proses pencucian selesai, kemungkinan ada masalah dengan sistem pemerasan atau putaran mesin.
Mesin cuci yang berfungsi dengan baik harus dapat memeras sebagian besar air dari pakaian selama siklus pengeringan.
Masalah ini bisa disebabkan oleh sabuk penggerak yang kendor atau rusak, motor yang melemah, atau masalah dengan kontrol putaran.
Selain itu, jika mesin cuci terlalu lama menyelesaikan siklus pengeringan tetapi hasilnya tetap buruk, itu bisa menjadi tanda mesin cuci Moms sudah tidak berfungsi dengan efisien.
Baca Juga: BERITA POPULER: Ciri Mesin Cuci Konslet hingga Manfaat Konsumsi Daun Sirih
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR