Dalam video pengakuannya yang diunggah melalui akun gosip di Instagram, Edward menjelaskan bahwa meskipun ia mengakui kebaikan Kimberly, ia merasa sang istri memiliki sikap yang keras dan kasar.
"Perselisihan ada, Kim itu orang yang baik tapi saya harus bilang dia punya attitude yang kasar. Dia punya attitude yang keras," ungkap Edward dalam video yang tersebar di media sosial.
Pernyataan ini seolah menunjukkan bahwa perbedaan karakter antara Edward dan Kimberly turut berperan dalam memperumit hubungan mereka.
Edward mengaku memiliki prinsip untuk menjaga dirinya dan keluarganya dari hal-hal yang ia anggap bisa berpotensi membawa pengaruh buruk, termasuk sikap keras Kimberly yang menurutnya bisa menciptakan ketidaknyamanan dalam hubungan rumah tangga mereka.
Dalam keterangannya, Edward menyebutkan bahwa ia berusaha memperbaiki kehidupan rumah tangga mereka dengan mengikuti prinsip-prinsip keislaman.
Ia mengaku berusaha untuk mendekatkan dirinya dan keluarganya pada ajaran agama dengan harapan bisa membangun rumah tangga yang harmonis dan religius.
"Saya berprinsip, saya punya tanggung jawab, jauhkanlah dirimu dan keluargamu dari api siksa neraka. Saya masih belajar memperbaiki salat lima waktu," kata Edward.
Ia menyebut bahwa perbedaan ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa hubungan mereka terasa kurang nyaman, seakan ada jarak yang tak bisa dipersatukan antara pandangan hidupnya dan pandangan hidup Kimberly.
Edward tampaknya ingin membawa keluarganya lebih dekat pada ajaran agama, sebuah prinsip yang menurutnya mungkin tidak sepenuhnya sejalan dengan Kimberly.
Di sisi lain, Edward menjelaskan bahwa sejak awal pernikahan, ia dan Kimberly telah sepakat untuk tidak saling mengintervensi kehidupan satu sama lain, terutama dalam hal pekerjaan.
Sebagai seorang aktor dengan pekerjaan yang tidak tetap, Edward menyebut bahwa Kimberly telah mengetahui kondisi finansialnya dari awal hubungan.
Baca Juga: Terang-terangan, Kimbery Ryder Sebut Edward Akbar Cuma Urus Anak Demi Konten
Kapan Waktu Tepat untuk Mencegah Stunting pada Anak Agar Tak Terlanjur Berisiko?
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR