"Saya seorang aktor pekerjaan tidak tetap, Kim tahu itu dari awal. Kita berjanji bahwa tidak ada intervensi dari siapa-siapa," jelas Edward.
Meskipun mereka memiliki kesepakatan untuk tidak mencampuri urusan pekerjaan masing-masing, tampaknya dinamika tersebut tidak berhasil mencegah terjadinya konflik dalam hubungan mereka.
Edward juga mengungkapkan bahwa ia tinggal di kamar sebelah garasi rumah mereka, yang menunjukkan bahwa mungkin sudah ada jarak fisik dan emosional di antara mereka sebelum gugatan cerai diajukan.
Lebih lanjut, Edward mengaku telah melakukan perubahan dalam hidupnya untuk masa depan anak-anaknya.
Ia mengklaim telah berhenti mengonsumsi alkohol dan mengurangi kebiasaan nongkrong untuk menunjukkan komitmennya sebagai seorang ayah yang bertanggung jawab.
Langkah ini ia lakukan agar anak-anaknya tumbuh dengan memahami nilai-nilai agama.
"26 Agustus sebelum itu, saya sudah tidak minum alkohol, saya sudah tidak nongkrong. Saya berpikir untuk bagaimana ke depannya anak-anak supaya memang menjadi anak yang saleh-salehah dan memahami tauhid. Itu yang bertolak belakang," terang Edward.
Pernyataan Edward ini mengisyaratkan bahwa ia memiliki visi tertentu untuk masa depan anak-anaknya dan mencoba menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, meskipun hal tersebut tampaknya bertentangan dengan harapan atau pandangan hidup Kimberly.
Di tengah perceraian yang sedang berlangsung, Edward tetap menunjukkan sikap yang positif terhadap Kimberly.
Ia mengaku selalu mendoakan agar ibu dari anak-anaknya mendapatkan hidayah dan menjelaskan bahwa ia tidak ingin membuka aib Kimberly di depan publik.
Edward berusaha menjaga nama baik Kimberly meskipun hubungan mereka berada di ambang perpisahan.
Baca Juga: Bukan Masih Cinta! Ini Alasan Cincin Kawin Kimberly Ryder Tak Dijual
"Saya selalu mendoakan ibu dari anak-anak saya diberi hidayah. Dan saya berusaha tidak tampil karena saya berusaha untuk tidak membuka aib ibu dari anak-anak saya. Itu yang coba saya jaga," kata Edward.
Pernyataan ini memperlihatkan bahwa Edward masih memiliki rasa hormat terhadap Kimberly dan berusaha menjaga privasi rumah tangga mereka di tengah guncangan yang mereka alami.
Edward Akbar dan Kimberly Ryder mencerminkan betapa kompleksnya permasalahan yang dihadapi pasangan, terutama ketika perbedaan prinsip, karakter, dan dinamika keluarga turut bermain.
Di satu sisi, Kimberly merasa ada masalah KDRT dan kurangnya dukungan finansial dalam pernikahan, sementara di sisi lain, Edward merasa bahwa perbedaan sikap dan prinsip religius menjadi akar dari ketidaknyamanan yang terjadi.
Situasi ini juga menegaskan bahwa keputusan untuk bercerai bukanlah langkah yang mudah, melainkan hasil dari pemikiran mendalam yang melibatkan berbagai aspek kehidupan pribadi dan profesional mereka.
Terlepas dari alasan yang mendasari perpisahan ini, baik Edward maupun Kimberly terlihat berusaha menjaga martabat masing-masing dengan tetap mendoakan yang terbaik bagi satu sama lain.
Kapan Waktu Tepat untuk Mencegah Stunting pada Anak Agar Tak Terlanjur Berisiko?
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR