- Prenatal yoga
- Latihan pernapasan
Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai aktivitas fisik untuk memastikan keamanannya bagi kondisi Moms dan janin.
Stres adalah salah satu pemicu utama tekanan darah tinggi, termasuk selama kehamilan.
Kehamilan seringkali membawa perubahan fisik dan emosional yang dapat memicu stres. Oleh karena itu, penting untuk menemukan cara mengelola stres, seperti:
- Meditasi atau latihan mindfulness
- Berbicara dengan pasangan, keluarga, atau teman tentang kekhawatiran Moms
- Mengambil waktu istirahat yang cukup
- Melakukan hobi yang menenangkan
Beberapa kebiasaan buruk dapat meningkatkan risiko hipertensi selama kehamilan. Hindari hal-hal berikut ini untuk menjaga kesehatan Moms:
- Merokok: Nikotin dalam rokok dapat menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.
Baca Juga: Hipertensi saat Hamil Perlu Diwaspadai, Ketahui Risikonya yang Bisa Terjadi
- Konsumsi Alkohol: Alkohol dapat memengaruhi fungsi organ dan meningkatkan risiko hipertensi.
- Kafein Berlebihan: Batasi konsumsi kafein dari kopi, teh, atau minuman bersoda, karena dapat memicu peningkatan tekanan darah.
Pemantauan tekanan darah secara rutin adalah langkah penting untuk mendeteksi hipertensi sejak dini.
Tekanan darah ideal selama kehamilan biasanya di bawah 140/90 mmHg.
Jika tekanan darah Moms cenderung tinggi, dokter dapat memberikan saran atau pengobatan untuk mengendalikannya.
Selain pemeriksaan tekanan darah, jangan lupa untuk menjalani pemeriksaan kehamilan secara berkala (antenatal care) untuk memantau perkembangan janin dan kondisi kesehatan Moms.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR