Nakita.id - Siapa saja dapat mengalami konstipasi alias kesulitan Buang Air Besar (BAB) alias sembelit.
Bagi sebagian orang, kondisi itu bisa menjadi masalah yang kronis.
Hal yang diperlukan untuk mengatasinya adalah penyesuaian asupan makanan dan gaya hidup yang sehat.
"Beberapa masalah itu akan kembali ke dasar-dasar, seperti meningkatkan asupan air dan serat untuk meningkatkan output feses," menjelaskan Michael Komar, MD, direktur divisi gastroenterologi di Geisinger di Danville, Pennsylvania.
BACA JUGA: Dewi Persik Bongkar Alasan Dirinya Bercerai Dengan Aldi Taher 'Kan Waktu Itu Dijadikan Taruhan'
Untuk beberapa orang, BAB terasa sangat sulit dikeluarkan, sebagian lainnya mengalami tinja yang keras dan kental.
Sehingga biasanya mereka tidak tuntas mengeluarkan tinjanya.
Apa yang menyebabkan konstipasi sangat bervariasi pada setiap orang.
Beberapa orang mengalami kesulitan buang kotoran karena proses gerakan usus mereka berubah.
Mungkin saja seseorang memiliki bentuk disfungsi pelvic floor, yang dikenal sebagai dyssynergic defecation.
"Ini berarti otot-otot yang seharusnya santai, malah berkontraksi, sederhananya, mereka tidak bisa buang kotoran secara normal," Dr. Komar menjelaskan.
BACA JUGA: Waduh, Kerusakan Usus Bisa Ditandai Lewat Kulit yang Bermasalah, Lo!
Banyak penderita sembelit lainnya memiliki tinja yang keras atau sulit untuk melewati usus, atau mereka memiliki “pergerakan lambat” saat melalui usus besar.
Orang yang didiagnosis dengan sindrom iritasi usus (IBS), masalah GI kronis, juga dapat mengalami sembelit pergerakan lambat ini.
Apa yang bisa meredakan sembelit tergantung pada penyebab, keparahan, dan lama waktu mengalaminya.
Dalam beberapa kasus, mungkin seseorang hanya memerlukan produk yang dijual bebas seperti obat pencahar.
Jika terus dialami, berarti ada yang salah pada asupan yang kita konsumsi, yaitu kurangnya mengonsumsi makanan berserat.
BACA JUGA: Kenali Pola Asuh Orangtua Permisif, Serba Membolehkan, Ternyata Ada Manfaatnya!
Nah berikut beberapa pengobatan rumah untuk mencegah dan mengobati gejala sembelit:
Minum lebih banyak air
Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk buang air besar, semakin banyak air yang diserap usus dari tinja.
Jadi, jika tubuh kekurangan cairan, kita pasti memiliki kotoran yang keras dan kering.
BACA JUGA: 3 Jenis Buah yang Harus Dihindari Saat Menurunkan Berat Badan
"Idealnya, sebagai aturan umum, perempuan harus mengkonsumsi sekitar 2 liter sepanjang hari, sementara laki-laki harus sekitar 3 liter," kata spesialis kesehatan pencernaan, Amy Burkhart, MD, RD.
Dia menyarankan mengisi botol air di pagi hari dan mengonsumsi setengahnya pada tengah hari dan sisanya saat makan malam.
Makan lebih banyak serat
"Usahakan 20 hingga 35 gram serat sehari untuk mencegah dan meredakan sembelit," kata Erin Peisach, RDN, pakar makanan dan nutrisi yang kekhususan kesehatan pencernaan.
Termasuk biji-bijian, buah-buahan dan sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian, dan kacang-kacangan akan meningkatkan asupan serat.
BACA JUGA: [VIDEO] Q & A - Soleh Solihun, Ngomongin Keluarga dan Anak
Serat menambahkan sebagian besar ke usus agar tetap bergerak dengan lancar.
Coba topping oatmeal pagi dengan 2 sendok makan chia seed dan 15 raspberry, katanya.
Untuk makan malam, cicipi pasta kacang arab yang kaya serat dengan kalkun dan marinara, lalu lipat bayam tumis, jamur, dan bawang.
Konsumsi probiotik
Suplemen probiotik dan makanan seperti yoghurt, kefir, dan kimchi mengandung bakteri usus baik untuk membantu meringankan sembelit.
BACA JUGA: Sule Digugat Cerai, Akun Instagram Andre Taulany Ikut Diserbu Warganet
“Penelitian telah menunjukkan, probiotik dapat membantu melunakkan tinja dan meningkatkan jumlah gerakan usus,” Dr. Burkhart mencatat.
Tetapi probiotik bukan obat dewa yang dapat mengobati semuanya. “Dalam praktik saya, saya tidak pernah bertemu dengan seseorang yang mengatakan, 'Yah, sejak saya mulai mengonsumsi probiotik, konstipasi saya lebih baik,” kata Dr. Komar.
BACA JUGA: Tak Hanya Muda dan Cantik, Ini Pesona Gista Putri, Istri Bos Televisi!
Kelola stres
Stres merupakan faktor risiko untuk mengembangkan irritable bowel syndrome (IBS), yang dapat menyebabkan konstipasi, dan dikaitkan dengan gejala flare-up.
Menggunakan teknik relaksasi untuk mengurangi stres dan kecemasan dalam hidup mungkin baik untuk kesehatan usus.
Kolon sebagian dikendalikan oleh sistem saraf, yang merespons stres, Anxiety and Depression Association of America mencatat.
BACA JUGA: Pergi Berlibur Bersama Anak-anak, Maia Estianty Terlihat Ajak Marsha Aruan. Calon Mantu?
Sebuah penelitian kecil oleh para peneliti di University of California, Los Angeles, menemukan orang dewasa muda dengan IBS yang berpartisipasi dalam program yoga dua kali seminggu mengalami pemulihan yang signifikan dari konstipasi dan gejala lain setelah intervensi enam minggu dan pada dua bulan berikutnya.
Source | : | Health |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR