Dulu di kampung saya, kata wisuda adalah salah satu kata yang diagung-agungkan oleh kebanyakan orang kampung.
Karena dari sekian banyak pemuda yang ada di kampung hanya satu atau dua orang saja yang mampu mendapat gelar sarjana. selain faktor perekonomian, orangtua zaman dulu lebih suka anak-anaknya berada di sekitar mereka, apalagi anak perempuan.
Bagi almarhum Bapak dan sebagian besar orang kampung saya dulu menyatakan bahwa sarjana adalah penghargaan tertinggi dalam keluarga.
Kesakralan kata ”wisuda” seakan-akan saat ini menjadi pupus. Di kala seorang anak PAUD yang tidak mengerti apa-apa tentang kata “wisuda”, mengenakan baju toga hitam, yang dilengkapi dengan benang yang menggantung di Toga serta didandani.
Bagaikan seorang yang sudah dewasa, lengkap sanggul dan make up serta aksesoris lainnya. Mereka juga mengikuti prosesi memindahkan benang di toga berwarna hitam.
BACA JUGA: Ubah Penampilan, Ahmad Dhani Sarankan Mulan Berpakaian Hitam, Mengapa?
Kenapa Toga berwarna hitam (gelap)? Berdasarkan referensi yang saya baca, toga berwarna hitam mengandung makna simbolis bahwasanya misteri serta kegelapan telah berhasil dikalahkan sarjana waktu mereka menempuh pendidikan di bangku kuliahan.
Tidak hanya itu sarjana pula diharapkan mampu menyibak kegelapan dengan ilmu pengetahuan yang selama ini didapatkan oleh mereka.
Selain itu warna hitam pula melambangkan keagungan, sebab itu tak hanya sarjana, ada hakim serta separuh pemuka agama pula memakai warna hitam pada jubahnya.
Topi toga juga berwarna hitam dan persegi, dimana sudut-sudut persegi pada topi toga menyimbolkan yaitu seorang sarjana dituntut untuk berpikir rasional serta memandang segala sesuatu hal dari beraneka sudut pandang.
Source | : | Facebook,Tribun Style |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR