Nakita.id - Seorang perempuan bernama Judy Perkins sempat dinyatakan terserang kanker payudara stadium akhir.
Hidupnya diprediksi hanya akan bertahan selama tiga bulan, sebelum ia akhirnya dinyatakan sembuh total.
Perkins dinyatak sembuh total setelah diselamatkan oleh terapi baru yang ditemukan di Amerika Serikat.
Terapi tersebut melibatkan 90 miliar sel kekebalan yang berhasil membunuh seluruh sel kanker yang ada di tubuhnya.
Tim di Institut Kanker Nasional AS mengatakan bahwa terapi yang dijalani Perkins masih bersifat eksperimental, tetapi terapi tersebut nantinya dirasa mampu mengubah pengobatan semua kanker.
BACA JUGA: Bukan Hanya Benjolan, Inilah 5 Tanda Peringatan Dini Kanker Payudara
Perkins merupakan perempuan asal Florida. Dia dinyatakan menderita kanker payudara tingkat lanjut setelah sel kanker menyebar.
Dokter sempat menyatakan bahwa Perkins tak mampu diobati dengan terapi konvensional.
Tak hanya itu, di dalam tubuh Perkins, dia juga memiliki tumor yang letaknya di hati.
Besarnya sebesar bola tenis dan menimbulkan kanker sekunder di seluruh tubuhnya.
Dilansir dari BBC, Perkins mengatakan, "Sekitar seminggu setelah (terapi) saya mulai merasakan sesuatu, saya memiliki tumor di dada saya sehingga saya bisa merasa menyusut."
BACA JUGA: Ternyata Kanker Payudara Bisa Dicegah dengan 3 Kebiasaan Mudah Ini
"Butuh satu atau dua minggu lagi agar benar-benar hilang," tambahnya. Namun Perkins diberitahu bahwa dia akan memiliki kemungkinan sembuh.
Terapi yang mampu menyembuhkan Perkins disebut teknologi 'obat hidup'.
Obat pada terapi tersebut dibuat dari sel pasien sendiri dan diolah di salah satu pusat penelitian kanker terkemuka di dunia.
Dr. Steven Rosenberg selaku kepala bedah di National Cancer Institute mengatakan bahwa pihaknya menyarankan perawatan yang paling ampuh.
BACA JUGA: Wow, Hobi Makan Tempe Turunkan Risiko Moms Kena Kanker Payudara!
Dianggap masih eksperimental dan masih butuh banyak pengujian sebelum digunakan secara luas, terapi ini dimulai dari mengenal musuh (sel kanker).
Tumor pasien yang tumbuh secara genetik dianalisis untuk dapat mengidentifikasi perubahan langka yang mungkin dapat membuat kanker terlihat oleh sistem kekebalan tubuh.
Selanjutnya, peneliti melakukan perburuan untuk menyerang tumor, dan terjadilah pertarungan sel darah putih dan kanker.
90 miliar sel disuntikkan kembali ke tubuh Perkins bersama obat-obatan yang telah diolah untuk mengambil rem dari sistim kekebalan.
Dan Perkins menjadi salah satu pasien uji coba yang berhasil dalam suatu temuan.
BACA JUGA: Indonesia Siap Luncurkan Obat Kanker Payudara Modern Dalam Waktu Dekat
Sejauh penelitian, ada tantangan dalam imunoterapi kanker yang menyebabkan kecenderungan bekerja secara luar biasa.
"Ini sangat eksperimental dan kami baru belajar bagaimana melakukan ini, tetapi berpotensi itu berlaku untuk setiap kanker.
Pada banyak pekerjaan perlu dilakukan, tetapi ada potensi untuk perubahan paradigma dalam terapi kanker - obat yang unik untuk setiap pasien kanker - itu sangat berbeda dengan jenis perawatan lain," kata Dr. Rosenberg.
BACA JUGA: Seberapa Efektif Terapi Alternatif Untuk Pengobatan Kanker?
Menanggapi keberhasilan tersebut, Dr. Simon Vincent, direktur penelitian Breast Cancer Now, memuji 'penelitian kelas dunia' tersebut.
"Kami pikir ini adalah terobosan dengan hasil yang luar biasa," katanya. (*)
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | BBC |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR