2. Umur
Pada masa lalu, pencegahan bunuh diri sebagian besar berpusat pada orangtua dan anak muda, tapi beberapa tahun terakhir, tingkat bunuh diri di kalangan setengah baya semakin meningkat tajam.
AFSP melaporkan bahwa tingkat bunuh diri tertinggi pada tahun 2011 terjadi pada orang-orang dengan rentang usia 45 hingga 64 tahun.
Tingkat bunuh diri di antara kelompok usia ini melonjak 40% dari tahun 1999 hingga 2011, serta tingkat bunuh diri tertinggi kedua tahun itu adalah di antara orang dewasa di atas 85 tahun.
3. Masalah Kesehatan Kronis
Orang yang menderita kondisi kesehatan seperti sakit kronis dan Rheumatoid Arthritis (RA) lebih berisiko tinggi untuk melakukan bunuh diri.
Rheumatoid Arthritis adalah peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kaku pada persendian, yang mana seiring dengan waktu bisa menghancurkan jaringan persendian dan tulang.
BACA JUGA: Catat Moms! Puncak Arus Mudik Lebaran Akan Terjadi Malam ini dan Besok
Sebagai contoh, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Rheumatology menemukan bahwa seseorang yang mengidap RA dua kali lebih mungkin menderita depresi dan berpikiran untuk mengakhiri hidupanya dengan bunuh diri.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | everydayhealth.com |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR