Nakita.id - Belakangan ini banyak terjadi kasus kematian akibat bunuh diri yang dialami oleh para selebriti dunia.
Kasus bunuh diri terbaru datang dari koki selebriti dan pembawa acara kuliner Anthony Bourdain yaitu pada Jumat (8/6/2018).
Bourdain meninggal dalam usia 61 tahun dan mayatnya ditemukan di salah satu hotel di Perancis.
Selain Bourdain, pada Selasa (5/6/2018) pun seorang perancang busana Kate Spade ditemukan tewas karena bunuh diri.
BACA JUGA: Lama Tak Terdengar, Artis Cantik Manohara Terjun Ke Dunia Politik!
Kate Spade mengakhir hidupnya di usia 55 tahun, ia ditemukan tewas di apartemen Park Avenue, New York City sekitar pukul 10.20 waktu setempat.
Seorang pengurus rumah tangga menemukan Spade menggantung dirinya memakai syal merah yang diikat ke pintu kamar tidur.
Selain itu, beberapa bulan lalu pun, tepatnya pada Senin (18/12/17), Jonghyun salah satu personil dari boyband ternama di Korea Selatan, SHINee, dikabarkan meninggal dunia akibat bunuh diri.
Jonghyun diketahui bunuh diri akibat mengalami depresi berat, yang mana sebelum kejadian, sang saudara perempuan melapor kepada polisi jika Jonghyun akan bunuh diri.
BACA JUGA: Ups, Noda Ketiak Pada Pakaian Bikin Malu! Atasi dengan Cara Mudah
Serta kasus fenomenal selebriti bunuh diri yaitu ketika terjadi pada aktor Robin Williams pada Agustus 2014, dan ia tewas di usianya 63 tahun.
Kematian Robis Williams akibat bunuh diri ini pun membuat tingkat bunuh diri di Amerika Seritat meningkat hampir 10%.
Dikutip dari The Verge, mereka mencatat bahwa dalam lima bulan dari Agustus hingga Desember 2014, terjadi kematian akibat bunuh diri sekitar 18.690 jiwa.
Angka ini sebagai pertanda jika ada peningkatan sebanyak 9,85% dari perkiraan selama periode itu.
BACA JUGA: Ini yang Terjadi pada Hati dan Otak Saat Minum Air Kunyit Rebus
Umumnya, orang-orang yang melakukan bunuh diri karena ia mengalami kesehatan mental yang terganggu, seperti merasa depresi.
Namun, selain itu, dilansir dari portal everydayhealth.com, terdapat beberapa faktor lainnya yang membuat seseorang merasa terdorong untuk bunuh diri.
Biasanya faktor ini jarang disadari oleh banyak orang, dengan demikian inilah beberapa faktor yang dapat memicu seseorang untuk melakukan bunuh diri, selain adanya rasa depresi.
1. Jenis Kelamin
Menurut U.S. Centers for Disease Control and Prevention, faktanya empat kali lebih banyak laki-laki yang meninggal karena bunuh diri daripada perempuan.
Pada tahun 2012, para peneliti memeriksa alasan mengapa laki-laki berisiko lebih besar untuk melakukan bunuh diri.
Hasilnya ternyata karena laki-laki memiliki faktor dalam memainkan peran utama dalam status sosial ekonomi, kemudian akibat dari mereka mengalami kerusakan hubungan, dan juga ketika kehilangan pekerjaan.
BACA JUGA: Lakukan Cara Ini, Dijamin Si Kecil Akan Berani Tidur Sendiri
2. Umur
Pada masa lalu, pencegahan bunuh diri sebagian besar berpusat pada orangtua dan anak muda, tapi beberapa tahun terakhir, tingkat bunuh diri di kalangan setengah baya semakin meningkat tajam.
AFSP melaporkan bahwa tingkat bunuh diri tertinggi pada tahun 2011 terjadi pada orang-orang dengan rentang usia 45 hingga 64 tahun.
Tingkat bunuh diri di antara kelompok usia ini melonjak 40% dari tahun 1999 hingga 2011, serta tingkat bunuh diri tertinggi kedua tahun itu adalah di antara orang dewasa di atas 85 tahun.
3. Masalah Kesehatan Kronis
Orang yang menderita kondisi kesehatan seperti sakit kronis dan Rheumatoid Arthritis (RA) lebih berisiko tinggi untuk melakukan bunuh diri.
Rheumatoid Arthritis adalah peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kaku pada persendian, yang mana seiring dengan waktu bisa menghancurkan jaringan persendian dan tulang.
BACA JUGA: Catat Moms! Puncak Arus Mudik Lebaran Akan Terjadi Malam ini dan Besok
Sebagai contoh, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Rheumatology menemukan bahwa seseorang yang mengidap RA dua kali lebih mungkin menderita depresi dan berpikiran untuk mengakhiri hidupanya dengan bunuh diri.
Selain itu, sebuah studi yang diterbitkan di JAMA Psychiatry pada tahun 2013 menemukan bahwa seseorang yang menderita migrain kronis atau sakit punggung pun rentan melakukan bunuh diri.
Hal itu terlepas apakah mereka juga mengalami deprei atau penyakit mental lainnya.
4. Kesulitan Tidur
Menurut sebuah studi yang diterbitkan di JAMA Psychiatry, tidur yang buruk dikaitkan juga dengan peningkatkan risiko untuk bunuh diri pada orang dewasa yang lebih tua.
Selama 10 tahun, para peneliti mengamati 420 orang dengan usia rata-rata sekitar 75 tahun dengan kualitas tidur yang buruk memiliki risiko 1,2 kali lebih tinggi untuk bunuh diri.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | everydayhealth.com |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR