Nakita.id - Moms, beruntunglah bila bangun pagi sudah menjadi kebiasaan sejak kecil.
Sebab, seseorang yang bangun pagi setiap hari bisa meminimalkan risiko penyakit mental seperti depresi.
Perlu diketahui, tubuh manusia memiliki “jadwal operasional”nya masing-masing yang disebut dengan jam biologis atau ritme sirkadian atau Chronotype.
Ritme sirkadian mengatur setiap aspek kehidupan kita dari dalam, terutama mengatur kapan waktunya tidur dan bangun tidur, aktivitas fisik, mental, perilaku, bahkan hingga kondisi cahaya lingkungan sekitar dalam siklus 24 jam.
Ritme sirkadian inilah yang dapat memengaruhi kesejahteraan hidup kita, menurut penelitian.
BACA JUGA: Ayu Ting Ting Lakukan Kegiatan Ini Saat Lebaran, Termasuk Bagi THR Hingga 100 Juta!
Moms yang sering tidur lebih awal dan bangun lebih pagi (early birds) atau tidur larut malam dan bangun terlambat (owl birds), dapat memengaruhi risiko masalah kesehatan mental seperti depresi.
Para peneliti dari University of Colorado Boulder dan Channing Division of Network Medicine di Brigham and Women's Hospital menyelidiki hubungan antara preferensi waktu tidur - bangun dan risiko depresi.
BACA JUGA: Sering Bermimpi Buruk? Waspada dengan Kondisi Kesehatan Ini!
Mereka melakukannya dengan melihat data dari sekelompok peserta dari Nurses 'Health Study II, sebuah studi populasi besar yang sedang berlangsung berfokus pada identifikasi faktor-faktor risiko untuk penyakit kronis utama pada perempuan.
"Hasil kami menunjukkan hubungan sederhana antara chronotype dan risiko depresi," catat penulis studi utama Céline Vetter.
Ini merupakan studi terbesar dan paling menyeluruh mengenai hubungan antara gangguan mood dan chronotype yang dilakukan hingga saat ini.
Temuan tim dilaporkan dalam Journal of Psychiatric Research.
BACA JUGA: Hamish Daud Umumkan Punya Anggota Keluarga Baru, Siapa Ya?
Dari semua peserta, 37% diidentifikasi sebagai orang yang bangun pagi, 10% sebagai yang tidak dan 53% sebagai di antara dua kategori ini.
Pertama, analisis para peneliti mengungkapkan bahwa tidur larut malam/terlambat bangun lebih mungkin untuk hidup sendiri dan cenderung tidak menikah, serta memiliki kebiasaan merokok dan pola tidur yang tidak teratur.
BACA JUGA: Sungsang di Usia 28 Minggu Kehamilan Tak Berbahaya, Ini Penjelasannya
Kemudian, setelah memperhitungkan faktor-faktor pengubah yang memungkinkan, tim melihat bahwa peserta yang bangun lebih awal memiliki risiko depresi yang lebih rendah 12-27% dari pada peserta dengan kategori diantara bangun pagi dan tidak.
Selain itu, peserta tidur larut malam memiliki risiko 6% lebih tinggi untuk mengembangkan gangguan suasana hati, meskipun peningkatan risiko ini sangat ringan sehingga tidak dapat dianggap signifikan secara statistik.
Menurut Vetter, "Ini memberitahu kita bahwa mungkin ada efek chronotype pada risiko depresi yang tidak didorong oleh faktor lingkungan dan gaya hidup."
Kristen Knutson, profesor neurologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine, menyatakan, orang yang tidur larut malam, 2 kali lipat lebih berisiko untuk mengalami gangguan psikologis, 23% lebih berisiko mengalami gangguan pencernaan, dan 22% lebih tinggi terkena penyakit pernapasan.
BACA JUGA: Tak Perlu Sulam, Ini 6 Resep Alis Tebal Pakai Bahan yang Mudah
Selain itu, sering begadang lebih memungkinkan seseorang untuk melakukan kebiasaan yang tidak sehat, seperti makan tengah malam, minum alkohol, merokok, dan bahkan memakai obat-obatan terlarang.
Akibatnya, orang yang tidur larut malam dan bangun lebih siang memiliki kadar gula darah, trigliserida, dan kolesterol jahat (LDL) yang lebih tinggi karena kebiasaan tidak sehatnya tersebut.
BACA JUGA: Maia Unggah Foto Al dengan Yuni Shara, Warganet Justru Menyorot Hal Ini
Berbagai gangguan metabolik ini kemudian menjadi akar masalah dari banyak penyakit kronis, seperti penyakit jantung koroner dan diabetes.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Northwestern University Feinberg School of Medicine dan University of Surrey Inggris melaporkan, risiko kematian dini akibat penyakit kronis meningkat hingga 10% pada orang-orang yang suka begadang daripada orang yang rajin bangun pagi.
BACA JUGA: Cara Mudah Membuat Telur Pindang Cantik Dengan Resep Berikut Ini
Penelitian ini dilakukan selama 6,5 tahun pada lebih dari 400 ribu orang dewasa di Inggris.
Yuk, Moms dan Dads biasakan untuk bangun pagi, terlebih mengajarkan Si Kecil bangun pagi sejak dini, jika ingin hidup sehat sampai tua nanti!
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR