Terkadang ingatan masa kecil, seperti merasa bahwa nilai kita tidak pernah cukup baik untuk orang tua atau bahwa saudara kita mengungguli beberapa hal tertentu, dapat meninggalkan dampak yang jelas.
"Orang-orang sering menginternalisasi ide-ide ini: agar disayangi atau dicintai, 'saya harus mencapainya,' ini menjadi siklus terus terjadi," kata Ervin.
BACA JUGA: Pantas Saja Mematikan, Ini yang Terjadi Pada Darah Jika Terkena Bisa Ular!
Faktor-faktor di luar seseorang, seperti lingkungan atau diskriminasi juga dapat memainkan peran utama dalam memacu fenomena psikologis ini.
"Rasa memiliki akan menumbuhkan kepercayaan diri, semakin banyak orang yang terlihat atau terdengar seperti Anda, semakin percaya diri Anda.
Dan sebaliknya, semakin sedikit orang yang terlihat atau terdengar seperti Anda, hal itu dapat dan dilakukan oleh banyak orang memengaruhi kepercayaan diri mereka" kata Valerie Young, penulis buku 'The Secret Thoughts of Successful Women'.
BACA JUGA: Mau Paket Kuota Murah Telkomsel? Cobain Pakai Kode-Kode Ini Yuk!
Young menambahkan itu terjadi pada minoritas rasial atau etnis, perempuan di bidang STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) atau bahkan mahasiswa internasional di universitas-universitas Amerika.
Bagaimana cara menangani sindrom impostor?
Tonton Sisi Baru dari Kisah Legendaris yang Telah Dinanti dalam Disney’s 'Mufasa: The Lion King'
Source | : | Time |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR