Nakita.id - Sebagian besar dari kita pasti pernah mengarasakan kram, yang mana biasanya terjadi pada bagian kaki dan perut.
Saat kram terjadi, pasti Moms akan merasa sakit dan kencang pada bagian tertentu, tapi biasanya kram ini tidak terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Kram bisa terjadi secara tiba-tiba dengan penyebab yang sering kali kita tidak ketahui dan tidak disadari.
Akan tetapi, faktanya ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan tubuh merasa kram, apa sajakah itu Moms?
BACA JUGA: Sedikit yang Tahu, Minum 4 Cangkir Kopi Setiap Hari Sehatkan Jantung!
Dilansir dari independent.co.uk, kram kadang-kadang dapat disebabkan oleh penuaan, efek olahraga berat, dehidrasi dan juga penyakit hati.
Atau bisa juga karena pengaruh dari konsumsi obat, khususnya obat untuk kolesterol (statin) dan tekanan darah tinggi (diuretik).
Namun, untuk lebih spesifiknya, ternyata kram pada bagian kaki dan perut memiliki faktor penyebab yang berbeda.
Misalnya pada kram kaki, rasa kencang dan sakit yang biasanya dirasakan pada bagian betis umumnya karena faktor tubuh kurang banyak gerak.
BACA JUGA: Jangan Panik! Berikut Deretan Bahan Alami untuk Menyembuhkan Sengatan Lebah
Sadar atau tidak, kram kaki ini biasanya terjadi pada malam hari, ketika Moms sedang istirahat dan terlelap dalam tidur.
Dengan demikian, untuk mengurangi risiko terjadinya kram kaki, Moms harus lebih banyak gerak atau malakukan olahraga ringan secara rutin.
Khususnya yang berfokus pada latihan atau gerakan di bagian otot betis.
Selanjutnya adalah kram perut, orang sering berbicaa tentang kram perut, tapi ini adalah istilah nonspesifik yang dapat dipertukarkan dengan sakit perut.
BACA JUGA: Ingin Rumah Selalu Rapi Meski Tanpa ART? Ikuti Saja Cara Ini!
Bagi perempuan, kram perut bisa juga terjadi ketika menstruasi, yang mana istilah resminya adalah 'Dysmenorrhoea'.
Dysmenorrhoea terjadi ketika dinding otot rahim berkontraksi menyebabkan pendorongan pada pembuluh darah yang memotong suplai oksigen ke rahim.
Setiap perempuan akan mengalami Dysmenorrhoea yang berbeda-beda, ada yang sakit pada bagian perut bawah, punggung bawah, bagian pinggul atau bahkan paha.
Bagi beberapa orang, Dysmenorrhoea bisa berkembang menjadi kejang seperti kontraksi, tapi beberapa juga hanya sebagai rasa sakit yang konstan.
Source | : | independent.co.uk |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR