Sel sabit hanya hidup selama sekitar 10 hingga 20 hari, sementara hemoglobin normal dapat hidup hingga 120 hari.
Juga, sel sabit berisiko dihancurkan oleh limpa karena bentuk dan kekakuannya.
Limpa adalah organ yang membantu menyaring darah infeksi dan sel sabit terjebak dalam penyaring ini dan mati.
BACA JUGA: Apakah Ibu Hamil Perlu Minum Suplemen Yodium? Ini Penjelasannya!
Karena penurunan jumlah sel hemoglobin yang beredar di dalam tubuh, seseorang dengan penyakit sel sabit mengalami anemia kronis.
Limpa juga menderita kerusakan dari sel sabit yang menghalangi sel-sel pembawa oksigen yang sehat dan biasanya bayi dalam beberapa tahun pertama kehidupan.
Tanpa limpa berfungsi normal, individu-individu ini lebih berisiko untuk infeksi.
Bayi dan anak-anak muda berisiko terkena infeksi yang mengancam jiwa.
BACA JUGA: Risiko Serangan Jantung Dapat Ditekan Dengan Mengonsumsi Ikan
Lantas apa yang menyebabkan penyakit sel sabit?
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | childrensnational.org |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR