Sebelum terbentuk menjadi Anak Krakatau, gunung Krakatau telah meletus dahsyat dua kali yang menghancurkan tubuh gunungnya sendiri.
Pada 27 Agustus 1883 pukul 10.02, Krakatau meletus dahsyat selama 20 jam 56 menit.
Ledakan terbesar terjadi empat kali, di mana gemuruhnya bahkan terdengar hingga Perth, Australia, yang berjarak 4.500 kilometer.
Hal ini seperti tertulis di buku Krakatoa: The Day the World Exploded, August 27, 1883.
Letusan ini menimbulkan korban jiwa hingga 36.000 orang, yang kebanyakan meninggal dunia karena tsunami setinggi 36,5 meter yang terjadi akibat letusan.
BACA JUGA: Komentar Krisdayanti di Instagram Aurel Tuai Banyak Komentar, Kenapa?
Sebelum puncak letusan itu, Krakatau telah menyemburkan awan gas dan material vulkanik setinggi 24 km sehari sebelumnya.
Gunung yang muncul dari kawasan kaldera purba tersebut masih aktif dan tetap bertambah tingginya, pertumbuhan tingginya yaitu sekitar 0.5 meter (20 inci) per bulan.
Setiap tahun ia menjadi lebih tinggi sekitar 6 meter (20 kaki) dan lebih lebar 12 meter (40 kaki).
Catatan lain menyebutkan, penambahan tinggi sekitar 4 cm per tahun dan jika dikalkulasi maka dalam waktu 25 tahun penambahan tinggi Anak Krakatau mencapai 190 meter (7.500 inci atau 500 kaki) lebih tinggi dari 25 tahun sebelumnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Twitter,tribunnews.com,BNPB |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR