Nakita.id - Seorang gadis bernama Lena mencoba untuk melakukan diet yang saat itu sedang menjadi tren di negara asalnya.
Lena merupakan seorang mahasiswa dari Rusia yang senang berolahraga dan menulis.
Ia menceritakan bahwa baru-baru ini ia mencoba untuk berhenti memakan daging.
Kejadian ini dimulai saat Lena sedang berselancar di internet dan menemukan seorang gadis yang melakukan diet daging.
Hal yang paling utama adalah dia memiliki banyak energi, tubuh ringan, kepala jernih, kulit sehat serta halus, dan tubuh langsing.
BACA JUGA: Berniat Langsingkan Tubuh, Cara Diet Siswi SMA ini Malah Membuatnya Di Penjara
Sebenarnya Lena bukanlah pecinta daging, namun karena sebagian besar makanan di rumah temannya atau di restoran selalu berbahan daging, akhirnya mau tak mau ia harus memakannya.
Dan dengan percobaan ini Lena ingin membagikan pengalamannya.
Lena mengaku bahwa statistik tidur malamnya tidak berubah.
Dahulu, saat pagi hari, Lena merasa seperti 'zombie', selalu membenci jam alarm dan bersekolah.
Namun perubahan terjadi saat ia mulai mengonsumsi sayuran saja, ia justru sering bangun pagi hari.
Ketika Lena berhenti makan daging, denyut jantungnya meningkat dan kecepatannya menjadi lebih lambat.
Lena terbiasa berlari setengah marathon (13 mil) tanpa kesulitan.
Tetapi sekarang ia merasa buruk dan hasilnya malah lebih buruk.
Ia mulai mengalami sesak napas dan pusing.
Lena akhirnya tidak dapat berpartisipasi dalam beberapa kompetisi dan bahkan dikeluarkan dari marathon karena dirinya merasa sangat buruk.
Rupanya daging berpengaruh pada kinerja pelari.
Di atas merupakan denyut jantung Lena selama mengikuti kompetisi, pada garis finish, denyut jantungnya lebih dari 200 denyut per menit.
BACA JUGA: Kurangi Risiko Kanker, Ini Ragam Manfaat Menakjubkan Diet Mediterania!
Indeks massa tubuh Lena cukup rata-rata, itulah mengapa agak sulit baginya untuk menurunkan berat badan.
Dalam 9 bulan, pinggang Lena makin kecil dan semua rok dan celananya justru longgar.
Ia mengaku harus membeli banyak pakaian baru. Tapi seperti yang kebanyakan perempuan katakan, itu bukan masalah.
Lena tidak memiliki masalah kulit, jadi agak sulit untuk melacak perbedaan.
Matahari membuatnya memiliki kulit kecokelatan dan bintik-bintik, membuat Lena terlihat sehat dan segar, tidak peduli apa yang dia makan.
Sedangkan untuk 'kepala jernih', itu cukup masalah.
Lena justru selalu merasa pusing dan menjadi orang yang berbeda. Sehingga ia harus mengunjungi dokter.
Seorang dokter mendengarkan dirinya dengan hati-hati dan memintanya mengajukan tes darah.
Tingkat hemoglobin, ferritin, dan serum Lena terlalu rendah. Dokter mengatakan bahwa dirinya menderita anemia.
Anemia merupakan penurunan jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam darah yang disebabkan oleh kurangnya zat besi.
Penyebab utamanya adalah kehilangan darah dan kurangnya makanan yang diperkaya dengan heme, pigmen berbasis besi dalam sel darah merah.
Jadi Lena menambahkan makanan yang mengandung daging dan 2 pil mengandung zat besi.
Sebenarnya Moms dapat mengganti daging dengan bayam atau brokoli yang mengandung zat besi lebih banyak dari pada daging.
Berikut beberapa keuntungan yang didapat Lena:
- Berat badan turun.
- Tubuh tidak bau
- Ia dapat 'lebih kreatif' dalam membuat masakan untuk pengganti daging, ia juga sering memakan kacang-kacangan.
Kerugian:
- Terkadang Lena harus mengganti daging dengan ikan, sehingga ia merasa tidak murah.
- Bosan dengan pertanyaan orang-orang mengapa dirinya melakukan diet.
Banyak orang masih berdebat tentang manfaat dan kerugian daging.
Jika Moms memutuskan untuk berhenti makan daging, dengarkan terlebih dahulu tubuh Moms, konsultasikan dengan dokter dan berpikir dua kali apakah benar-benar membutuhkannya atau tidak.
Perlu diingat bahwa semua orang berbeda dan pendekatan individual terhadap keputusan yang serius itu adalah yang terbaik.
BACA JUGA: Ingin Cepat Kurus Tanpa Olahraga atau Diet? Lakukan 5 Pekerjaan Rumah Ini
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | brightside |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR