Nakita.id - Dalam kehidupan pernikahan, kehidupan seks tentu memegang peranan penting agar rumah tangga tetap harmonis.
Salah satu faktor krusial yaitu produksi dan kualitas sperma pria yang berpengaruh terhadap kehamilan pasangan.
“Jumlah sperma di bawah 15 juta dianggap rendah, sementara rata-rata yang baik berkisar sekitar 30 juta.
Juga, kualitas sperma dianggap baik jika 30% dari mereka memiliki motilitas", kata Dr. Ritesh Gupta, spesialis gangguan hormonal pria di Fortis C-Doc Hospital, Delhi.
"Menurut data yang dikumpulkan oleh berbagai pusat IVF, penurunan tajam dalam jumlah sperma telah disaksikan selama bertahun-tahun, tidak hanya di India tetapi juga di AS," tambahnya.
Terdapat beragam alasan mengapa hal ini bisa terjadi, seperti faktor lingkungan dan kebiasaan buruk sehari-hari.
BACA JUGA: Intip Kediaman Mewah Vlogger Tasya Farasya yang Serba Ungu, Dapur Uniknya Curi Perhatian
Untuk itu, berikut ini gaya hidup yang memengaruhi kualitas sperma dan sebaiknya dikurangi atau dihentikan sama sekali.
Diet
Berat badan berlebih tak hanya berdampak negatif untuk kesehatan, namun juga memengaruhi kualitas sperma dalam membuahi sel telur.
Lemak tubuh yang berlebihan akan menutupi testosteron dengan hormon estrogen, dan ini memiliki dampak negatif pada jumlah sperma, motilitas serta bentuk dan ukurannya.
Namun, terlalu kurus juga tidak baik untuk sperma.
Penelitian yang dilakukan para ahli di Harvard School of Public Health menemukan, pria yang berolahraga selama 7 jam seminggu memiliki 48% jumlah sperma lebih tinggi daripada mereka yang tidak.
Kadar stres tinggi
Stres memiliki hubungan erat dengan jumlah sperma, karena ketika hormon stres kortisol naik maka dapat menghambat produksi sperma dan testosteron.
BACA JUGA: Cegah Depresi, Tingkatkan Hormon Serotonin dengan Metode Sederhana Ini
Saat stres, biasanya pria akan melakukan hal yang juga buruk seperti merokok yang juga berpengaruh terhadap kualitas sperma.
Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Fertility and Sterility menemukan, bahwa tekanan psikologis dapat menurunkan konsentrasi sperma dan meningkatkan jumlah sperma abnormal.
Untuk itu, Dads sebaikya menghindari stres berlebih dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan.
Sebuah penelitian di West Virginia University menemukan bahwa orang yang memulai meditasi, akan mengalami 44% penurunan kecemasan dan ketegangan selama 3 bulan.
Bermeditasilah selama 10 menit sehari, hal ini akan melatih Dads berpikir fleksibel sehingga stres berkurang.
Kopi, rokok dan alkohol
Kopi, rokok, dan alkohol adalah tiga hal mengerikan yang dapat mengguncang fondasi kesehatan dan kesuburan.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Reproductive Health mengungkapkan, semakin sering seseorang merokok setiap hari, semakin tinggi jumlah sperma abnormal yang dihasilkan.
BACA JUGA: Nggak Terduga, Ini yang Terjadi Pada Tubuh Setelah Minum Secangkir Kopi
Penelitian juga menemukan bahwa mereka yang minum alkohol lebih banyak selama seminggu mengalami penurunan 33% lebih tinggi dalam hal jumlah sperma mereka.
Selain itu, batasi juga konsumsi kopi menjadi 1 hingga 2 gelas sehari dan minum hanya 1-4 cangkir seminggu.
Kebiasaan menaruh alat elektronik
Penelitian membuktikan, bahwa radiasi dari ponsel juga dapat menurunkan jumlah dan motilitas sperma.
Untuk itu, sebaiknya Dads mulai menghentikan kebiasaan menaruh ponsel di saku celana dalam frekuensi sering.
Tak hanya itu, hindari juga meletakkan laptop terlalu lama diatas paha. Sebaiknya taruh diatas meja atau letakkan alas agar kualitas sperma tetap aman.
Duduk terlalu lama
Saat bekerja atau bersantai di rumah, Dads mungkin tak sada sudah duduk terlalu lama tanpa melakukan apapun.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam British Journal of Sports Medicine menunjukkan, kegiatan yang melibatkan duduk terlalu lama seperti menonton TV sebaiknya jangan terlalu sering.
BACA JUGA: Dokter Asal Jepang Bocorkan Rahasia Penduduk Jepang Berumur Panjang!
Selingi dengan berjalan sebentar dan menghiup usaa segar, agar kualitas sperma tetap terjaga.
Kurangi konsumsi lemak
Mitokondria, komponen sel yang memastikan motilitas sperma akan bertambah seiring perginya lemak makanan dari tubuh.
Penelitian membuktikan, pria yang sedikit mengonsumsi lemak dalam keseharian memiliki 43% jumlah sperma lebih banyak dibandingkan mereka yang suka makanan berlemak setiap hari.
Hindari bahan berbahaya
Berbagai penelitian mengaitkan racun yang ditemukan dalam pestisida, logam berat, dan BPA erat kaitannya dengan produksi sperma menurun.
Zat ini ditemukan dalam benda yang kita sentuh sehari-hari, seperti botol plastik, wadah, kaleng, peralatan rumah tangga lainnya bahkan struk belanja dari supermarket.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility melaporkan, bahwa kuantitas dan kualitas sperma lebih rendah pada pria dengan konsentrasi BPA yang tinggi dalam urin mereka.
Untuk itu, mulai sekarang Dads bisa coba mengonsumsi buah dan sayuran organik untuk menghindari kadar pestisida yang tak sehat.
Selain itu, bawalah botol minum sendiri dari rumah agar menghindari membeli air botol kemasan di luar rumah.
Source | : | mensjournal.com,Daily Meal |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR