Gubuk tersebut hanya cukup untuk tidur dan berteduh dari panasnya matahari dan dinginnya air hujan.
Rumah Dasirin ternyata juga jauh dari pemukiman warga.
Dikutip dari Tribunjateng.com, untuk sampai di rumah Dasirin saja perlu menembus hutan dan jalanan yang terjal.
Tempat tinggal Dasirin berjarak sekitar 5 km dari pemukiman warga.
Untuk sampai ke fasilitas kesehatan dan publik, Dasirin dan keluarga perlu berjalan kaki sejauh beberapa kilo meter.
Listrik belum sampai ke rumah Dasirin.
Untuk sedikit menerangi gelapnya malam, keluarga ini menggunakan lampu minyak.
Penerangan ini jauh dari kata layak, mengingat sekitar rumah Dasirin yang juga hutan belantara memiliki kegelapan yang pekat.
Anak tak sekolah, menderita lumpuh dan keterbelakagan mental
Tak hanya rumah yang jauh dari kata layak, Dasirin juga terpaksa membiarkan dua putri kesayangannya Wiwit Setianingsih (16) dan Vivi Ratnasari (10) untuk tidak sekolah.
Jangankan membayar untuk biaya pendidikan, untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari saja sangatlah sulit diupayakan Dasirin.
Terlebih, kondisi fisik Wiwit dan Vivi yang tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan ke sekolah.
Sejak kelas 1 SD, Wiwit tiba-tiba mengalami lumpuh.
Si kecil yang saat itu sedang semangat-semangatnya menempuh pendidikan harus rela putus sekolah karena kesehatannya yang tak memungkinkan dan kurangnya biaya untuk berobat.
Ketika ditanya mengenai keadaan putus sekolahnya, Wiwit tampak sedih.
Ada kerinduan dari dalam dirinya untuk kembali mengenyam pendidikan.
Selain itu, Wiwit ternyata rindu dengan teman-temannya bermain.
Sejak dirinya lumpuh, ia tak bisa bermain dengan teman-temannya, mengingat rumahnya yang cukup jauh dari pemukiman.
“Dulu pernah sekolah tapi hanya kelas satu. Sekarang, rasanya ingin main bersama teman-teman dan pindah dari sini,” kata Wiwit dengan terbata-bata.
Sejak putus sekolah, Wiwit jadi jarang berkomunikasi dengan orang lain selain keluarganya.
Terlebih orangtuanya hanya ada di rumah ketika malam tiba untuk istirahat.
Kesehariannya, Wiwit hanya mengasuh adiknya, Vivi.
Hal ini ternyata berpengaruh dengan kemampuan komunikasi Wiwit.
Wiwit terlihat kesulitan untuk berkomunikasi.
Untuk bercerita saja, ia tak lancar dan sedikit terbata-bata.
Sedangkan adiknya, Vivi mengalami keterbelakangan mental.
Terancam Jadi Tersangka, Vadel Badjideh Bersumpah Tak Lakukan Apapun pada Anak Nikita Mirzani
Source | : | WebMD,Tribun Jateng,tribun |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR