Dua keluarga tinggal di kandang sapi dan kerbau, korban terjerat kemiskinan
Setiap anak yang mengalami keterbelakangan mental memiliki gejala yang berbeda-beda.
Gejala keterbelakangan mental bisa muncul semasa bayi, atau bisa muncul saat anak sudah memasuki usia sekolah.
Hal ini tergantung dengan tingkat keparahan keterbelakangan mental.
Beberapa gejala keterbelakangan mental yang paling umum adalah:
Berguling, duduk, merangkak, atau berjalan lambat
Berbicara terlambat atau memiliki kesulitan berbicara
Lambat untuk menguasai hal-hal seperti pelatihan di toilet, berpakaian, dan makan sendiri.
Kesulitan mengingat suatu hal
Ketidakmampuan menghubungkan tindakan dengan konsekuensi
Masalah perilaku seperti emosi yang tiba-tiba meledak
Kesulitan memecahkan masalah atau pemikiran logis
Namun, beberapa kasus anak yang mengalami keterbelakangan mental parah mungkin memiliki masalah kesehatan lainnya seperti kejang, gangguan mood, gangguan motoric, masalah penglihatan atau pendengaran, dan masih banyak lagi.
Mungkin Moms banyak yang bertanya-tanya, apa yang sebenarnya menjadi penyebab keterbelakangan mental?
Dikutip dari webmd.com, penyebab yang paling umum adalah:
Kondisi genetic: hal-hal seperti sindrom down
Masalah selama kehamilan: Hal-hal yang dapat mengganggu perkembangan otak dan janin, termasuk penggunaan alcohol atau narkoba, malnutrisi, infeksi tertentu atau preeclampsia.
Masalah saat persalinan: kecacatan intelektual dapat terjadi jika bayi kekurangan oksigen selama persalinan atau lahir sangat premature.
Penyakit atau cedera: infeksi seperti meningitis, batuk rejan, atau campak dapat menyebabkan keterbelakangan mental. Cedera kepala berat, hampir tenggelam, kekurangan gizi ekstrim, infeksi otak, paparan zat-zat beracun seperti timbal, kelalaian atau penyalahgunaan yang parah juga dapat jadi penyebabnya.
Tidak diketahui: sebanyak dua per tiga penderita keterbelakangan mental tidak diketahui penyebabnya.
KOMENTAR