Nakita.id - Memiliki Si Kecil yang bisa sukses di masa depan adalah impian setiap orang, termasuk juga Moms.
Umumnya orang berpendapat bila kesuksesan Si Kecil diukur dari kepintarannya, tapi ternyata hal itu tidak sepenuhnya tepat.
Sebab, selain kepintaran, kunci lain yang berpengaruh pada kesuksesan Si Kecil di masa yang akan datang adalah karena karakternya.
Deepak Chopra memberikan definisi jika pembentukan karakter berpijak pada 3 pilar, yaitu diri sendiri, lingkungan dan sang Pencipta.
Baca Juga : Lakukan Trik Mudah Ini Agar Si Kecil Mau Membantu Pekerjaan Rumah
Seorang pakar spiritual dan pengarang buku terkenal ini menggambarkan karakter positif sebagai kecakapan membangun hubungan emosional yang positif dengan diri sendiri.
Serta, hubungan sosial yang baik dengan orang lain dan tentunya hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.
Pembentukan karakter pada Si Kecil bermula saat usia sekolah, karena pada masa inilah dibutuhkan semangat belajar yang tinggi dan kestabilan Si Kecil dalam berperilaku agar membangun pribadi yang disiplin.
Karakter yang dibangun Si Kecil saat sekolah, khususnya ketika mereka masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), merupakan bekal untuk bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik.
Baca Juga : Biarkan Anak Membantu Pekerjaan Rumah Tangga, Ini Manfaat Tak Terduga
Sehingga nantinya Si Kecil tak mudah terpengaruh hal-hal negatif seperti konsumsi obat-obatan terlarang, pergaulan bebas, pornografi, dan lainnya.
Dengan begitu, sangat besar peran orangtua dan guru untuk membangun karakter yang positif untuk Si Kecil dan tidak menghambatnya dalam meraih berbagai impian.
Selain itu, orangtua dan guru harus bisa membuat Si Kecil agar bisa memiliki cara berpikir serta kualitas berpikirnya yang optimal agar tidak mematahkan keberanian mereka untuk mengambil peluang.
Hal yang harus diingat yaitu pembentukan karakter di usia SD merupakan kelanjutan dari usia balita.
Baca Juga : Jangan Berikan Gadget Pada Anak di Bawah Usia 2 Tahun, Bisa Berisiko Terlambat Bicara
Terkait dengan ini, pada awal usia SD, berbekal dari pembelajaran kemandirian di usia balita, mereka diharapkan sudah bisa melakukan segala sesuatunya sendiri tanpa merasa tertekan.
Si Kecil pun idealnya sudah memahami berbagai aturan dan nilai, seperti mengucapkan terima kasih bila diberi sesuatu, mempunyai kontrol diri, dan lainnya.
Dengan demikian, dari terbangunnya karakter-karakter positif akan membuat Si Kecil merasa lebih nyaman dengan dirinya.
Hal itu pun berdampak pada Si Kecil akan lebih mudah menyerap setiap pembelajaran yang diberikan.
Baca Juga : Dapat Bonus 1.5 M, Jonatan Christie Akan Membagikannya ke Orang-orang Ini
Kemudian, saat memasuki usia yang lebih remaja, menurut seorang pakar yaitu Dra. Dien Fadjar Rahman, BComm., MA., karakter disiplin dan rasa tanggung jawab yang telah melekat pada Si Kecil akan memudahkan mereka untuk menghadapi berbagai tekanan yang semakin bertambah.
Menurut Dien, untuk membangun karakter positif pada Si Kecil, hal yang dapat Moms lakukan adalah dengan beri kesempatan Si Kecil untuk mandiri.
Karakter positif juga terbangun dari keteladanan, maka orangtua dan guru-guru di sekolah diharapkan senantiasa jujur, menghargai sesama, taat beribadah, mandiri, serta selalu bekerja keras pantang menyerah.
Serta biasakan Si Kecil untuk selalu menggunakan bahasa yang baik, karena berbahasa yang baik mencerminkan cara berpikir yang positif.
Baca Juga : Mengapa Bayi Menangis Saat Dilahirkan? Ini Salah Satu Penyebabnya
Si Kecil pun dapat memetik pembelajaran untuk selalu mengekspresikan sesuatu dengan cara yang positif pula.
Tak luput untuk bangun kebiasaan yang konsisten, karena dalam membangun karakter Si Kecil, orangtua harus berani bersikap dan berperilaku konsisten.
Konsisten dalam pengasuhan akan membuat Si Kecil selalu menghormati dan menuruti saat orangtua meluruskan sikap dan perilakunya yang keliru.
Terakhir, berikan pujian untuk menyemangati Si Kecil mempertahankan karakter positifnya, karena penghargaan orangtua seperti ini akan menjadikan Si Kecil memiliki pribadi yang bahagia, percaya diri dan kuat.
Baca Juga : Stunting Menjadi Kondisi Darurat yang Dialami Anak Indonesia
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR