Nakita.id - Banyak masyarakat yang melewatkan waktu sarapan, khususnya masyarakat yang berada di perkotaan.
Padahal menurut para pakar, sarapan merupakan suatu kebiasaan yang harus diterapkan setiap pagi sebelum memulai aktivitas harian.
Pasalnya melalui sarapan, tubuh akan mendapatkan asupan energi yang dapat digunakan untuk beraktivitas.
Tentunya pemilihan makanan untuk sarapan pun harus diperhatikan, yaitu harus yang mengandung gizi lengkap.
Baca Juga : Mau Berenergi dan Tidak Lemas Seharian? Ini Jenis Sarapan yang Tepat
Selain itu, menurut ahli gizi Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, sarapan yang baik adalah yang dapat memenuhi 15 hingga 30 persen kebutuhan gizi harian.
"Sarapan bergizi harus mengandung karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, serat dan air," jelasnya dalam konferensi pers 'Pilihan Sarapan Seutuhnya Bukan Sebutuhnya untuk Menyambut Hari yang Besar' oleh Nestle Nestum.
Namun, pada nyatanya, sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum menerapkan konsumsi sarapan yang kaya akan gizi.
Menurut Survei Diet Total (SDT) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) terhadap lebih dari 25.00 anak usia 6-12 tahun di 34 provinsi mengungkapkan hampir separuh anak belum memenuhi kebutuhan energi minimal saat sarapan.
Baca Juga : Sering Berperan Sebagai Anak SMA, Ricky Harun Akan Punya Anak Ketiga
"Bahkan 66,8% anak mengonsumsi sarapan dengan mutu gizi yang rendah, terutama rendah asupan vitamin dan mineral," ujar Hardinsyah pada Rabu (5/9/2018).
"Tidak hanya anak usia sekolah, sebanyak 30% wanita dewasa juga tidak terbiasa sarapan, sementara 37% wanita dewasa juga belum menerapkan pilihan sarapan yang memenuhi kebutuhan energi," tambahnya.
Jika asupan sarapan dengan mutu gizi rendah saja menjadi sebuah masalah, apalagi bila seseorang selalu melewatkan sarapan di pagi hari.
Apabila Moms dan keluarga sering melewatkan sarapan, maka hal itu akan berdampak pada kondisi kesehatan tubuh yang menurun.
Baca Juga : Cegah dan Obati Cacingan Pada Si Kecil dengan Cara Mudah Ini!
"Jika sering melewatkan sarapan, akan berpengaruh pada sistem organ tubuh.
Bahkan lama-kelamaan bisa menganggung kesehatan seperti maag atau sakit asam lambung," ungkap Jansen Ongko, M.Sc., RD saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
Bahkan, dampak dari terlalu sering melewatkan sarapan yaitu akan berisiko membuat tubuh menjadi obesitas.
Baca Juga : Puluhan Santri di Banjarbaru Terserang Campak Rubella, Diduga Ini Penyebabnya!
"Kalau sering melewatkan sarapan, maka kecenderungan makan siang akan lebih kalap.
Pemilihan sumber makan di saat siang hari pun cenderung kurang sehat dan porsinya berlebihan.
Nah, dalam jangka panjang apabila sering dilakukan akan membaut obesitas atau kelebihan berat badan," kata Jansen saat diwawancarai oleh Nakita.id.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR