Namun, pada nyatanya, sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum menerapkan konsumsi sarapan yang kaya akan gizi.
Menurut Survei Diet Total (SDT) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) terhadap lebih dari 25.00 anak usia 6-12 tahun di 34 provinsi mengungkapkan hampir separuh anak belum memenuhi kebutuhan energi minimal saat sarapan.
Baca Juga : Sering Berperan Sebagai Anak SMA, Ricky Harun Akan Punya Anak Ketiga
"Bahkan 66,8% anak mengonsumsi sarapan dengan mutu gizi yang rendah, terutama rendah asupan vitamin dan mineral," ujar Hardinsyah pada Rabu (5/9/2018).
"Tidak hanya anak usia sekolah, sebanyak 30% wanita dewasa juga tidak terbiasa sarapan, sementara 37% wanita dewasa juga belum menerapkan pilihan sarapan yang memenuhi kebutuhan energi," tambahnya.
Jika asupan sarapan dengan mutu gizi rendah saja menjadi sebuah masalah, apalagi bila seseorang selalu melewatkan sarapan di pagi hari.
Apabila Moms dan keluarga sering melewatkan sarapan, maka hal itu akan berdampak pada kondisi kesehatan tubuh yang menurun.
Baca Juga : Cegah dan Obati Cacingan Pada Si Kecil dengan Cara Mudah Ini!
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR