Nakita.id - Banyak pasangan berpikir bahwa dengan menikah, kebahagiaannya akan bertambah dengan kehadiran pelengkap hidupnya.
Ungkapan tersebut seolah menjadi angin segar bagi calon pasangan yang tak lama lagi akan membina hubungan rumah tangga dengan kekasih yang ia damba-dambakan selama ini.
Bahkan banyak yang percaya bahwa pernikahan akan membuka jalan baru bagi keberuntungan setiap pasangan, mulai dari finansial, hingga kebahagiaan lainnya.
Tetapi apakah hal tersebut benar-benar terjadi dan juga terbukti bagi semua pasangan di dunia yang sudah memutuskan untuk menikah?
Rasanya, hal itu tak selalu benar.
Begini, banyak awal pernikahan akan menjadi indah bagi tiap pasangan.
Membayangkan bahwa sebentar lagi di bangun dan tidurnya ditemani oleh pasangan.
Membayangkan meja makan terisi dua orang dan bahkan beberapa buah hati lahir dari darah kita, tentu akan sangat membahagiakan.
Tetapi langkah menuju pernikahan tak selalu tentang kebahagiaan.
Banyak pasangan yang harus berkorban demi terselenggaranya pernikahan.
Bahkan, banyak yang rela banting tulang, kerja keras, kerja lembur, biasanya bagi laki-laki untuk memberi pernikahan terbaik bagi pasangannya.
Seperti kisah salah satu perempuan yang ditulis di New York Times.
Source | : | New York Times,Bustle,marriage.com,Psychologized |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR