Ann mendengar bahwa anaknya Amy mencintai kekasihnya.
Tetapi Ann hanya menganggap angin lalu, karena ia rasa hal tersebut sangat tidak wajar.
Apalagi, kekasih Ann bernama Duncan sudah hidup bersama Ann dan Amy saat usia Amy masih tiga tahun.
Dan terbukti bahwa anaknya dan kekasihnya tak memiliki hubungan special kecuali teman berbicara, lantaran Amy telah diberi pengertian juga pendidikan mengenai hal seksual.
Sehingga Amy menganggap bahwa mencintai orang terdekat ibunya merupakan hal yang tabu.
Tapi seberapa yakin perempuan yang ada di posisi Ann bahwa anaknya tidak mencintai kekasihnya atau suami sambungnya, terlebih bila usia mereka tak terpaut jauh?
Sebuah penerlitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa perilaku yang tak terlacak tersebut sangat tinggi.
Dalam studinya pada 1990 silam, Child Sexual Abuse: The Search for Healing, Christopher Bagley dan Kathleen King, menemukan bahwa hanya 2 persen dari pelaku pelecehan seksual adalah ayah biologis sang anak. "Untuk anak perempuan, risiko terbesar adalah ketika mereka tinggal bersama dengan kekasih ibunya atau ayah sambungnya. Ketidakhadiran ayah kandungnya akan mengancam keselamatannya,".
Ini karena kebanyakan laki-laki memiliki dilema moral yang cukup tinggi.
Sudah jadi rahasia umum bila laki-laki yang kerap terlibat dengan perempuan secara intim apalagi perempuan yang dirasa sedang atau sudah mencapai birahi merupakan tantangan tersendiri darinya.
Hal ini juga diakui seseorang objek penelitian bernama Patrick Craig.
Patrick merupakan pekerja teknisi komputer.
Source | : | The Guardian,psychcentral.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR