Nakita.id - “Hati-hati. Vaksin MMR menyebabkan autis!” Pernah mendapat informasi seperti itu?
Apakah Mos & Dads percaya? Atau melakukan cross cek terlebih dahulu?
Jika Moms & Dads percaya mengenai vaksin MMR menyebabkan autis wajar kok.
Baca Juga : Karena Hal Ini, Anak Alice Norin Tidak Bisa Mendapat Vaksin MMR
Bagaimana tidak percaya, informasi vaksin MMR menyebabkan autis dipublikasikan pertama kali oleh Lancet medical jurnal 1998.
Lancet adalah jurnal ilmiah yang menjadi rujukan para ilmuan juga dokter.
Karenanya tak heran saat berita vaksin MMR menyebabkan autis dipublikasikan Lancet, banyak ahli juga dokter yang termakan berita hoax tersebut.
Baca Juga : Percaya Berita Hoax, Beberapa Orang Ini Meninggal Karena Serangan Jantung!
Seiring waktu berlalu, terkuaklah kebenaran mengenai vaksin MMR menyebabkan autis.
Singkatnya berita yang dipercaya oleh banyak orang dan ahli gara-gara publikasi jurnal di Lancet tentang vaksin menyebabkan autis adalah hoax.
Bahkan diakui oleh banyak ahli vaksin MMR menyebabkan autis adalah berita hoax terbesar dan terlama dalam sejarah berita kesehatan.
Baca Juga : Vaksin MR, Hasil Kesepakatan 9 Dokter Tertulis BPOM Nyatakan Tidak Ada Kandungan Babi!
Baca Juga : Haram! Vaksin MR Mengandung Babi dan Sel Manusia, IDAI Dukung MUI
Menurut Elizabeth Jane Soepardi, MPH, Dsc, Direktur Surveillance & Karantina Kesehatan, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kemenkes RI, kepada Nakita.id, berita hoax vaksin MMR menyebabkan autis diutarakan pertama kali oleh Andrew Wakefield, dari UK, yang dimuat di medical jurnal Lancet.
“Lalu berita vaksin MMR menyebabkan autis diinvestigasi oleh jurnalis Sunday Times, Brian Deer. Hasilnya ada konflik kepentingan, manipulasi bukti, dan penelitian yang lemah dari Andrew tentang MMR menyebabkan autism.” Tegas Jane.
Setelah investigasi itu, baru pada 2004 Lancet menarik publikasinya mengenai vaksin MMR menyebabkan autis tersebut, dan baru ditarik sepenuhnya pada 2010.
Saat itu pimpinan redaksi Lancet, Richard Horton, mengaku telah tertipu dengan pemuatan tulisan prihal vaksin MMR menyebabkan autis.
Baca Juga : Khawatir Kena Kanker Serviks, Tantri Kotak Lakukan Vaksinasi
Mei 2010, General Medical Council menyatakan Wakefield bersalah dan melakukan kesalahan profesional serius.
Akhirnya diputuskan ijin praktek Andrew dicabut. Sehingga dia tidak bisa lagi melakukan praktek dokter di Inggris.
2011, konsensus ilmiah, Centers for Disease Control and Prevention, American Academy of Pediatrics, Institute of Medicine dari US National Academy of Sciences (Dinas Kesehatan Nasional Inggris), dan Cochrane Library, menyatakan vaksin MMR tidak memiliki kaitan dengan autisme.
Baca Juga : Bebas Stres, Lakukan 1 Hal Ini Agar Si Kecil Tak Menangis Usai Vaksin!
Baca Juga : Meski Dibolehkan, Vaksin MR Haram Karena Kandungan Babi Bukan Sel Manusia
Dengan bahasa lain, vaksin MMR tidak menyebabkan autis, dan fix berita yang mengulas prihal vaksin MMR menyebabkan autis adalah hoax.
Kesimpulannya, vaksin MMR efektif untuk digunakan secara global.
Tapi gara-gara berita hoax yang dibuat oleh Wakefield, banyak masyarakat yang tertipu, dan enggan memberikan vaksin MMR kepada anak-anaknya.
Alhasil, capaian vaksinasi di Inggris dan Irlandia pernah turun tajam pada 90-an, diikuti oleh peningkatan kejadian campak dan gondok yang signifikan, mengakibatkan kematian dan luka parah dan permanen.
Baca Juga : Berita Hoax Kesehatan: Panas Dalam Hoax yang Masih Dipercaya Hingga Kini!
Jane berpesan, jika kita sayang anak berikan imunisasi yang disediakan gratis oleh pemerintah.
Vaksin yang disediakan pemerintah direkomendasikan oleh komisi ahli imunisasi yang terdiri dari Ikatan Dokter Anak Indonesia.
“Jika masih ragu, konsultasikan dengan dokter. Terpenting jangan percaya dengan berita juga informasi yang bertentangan dengan program pemerintah.” Tutup Jane.
Baca Juga : Berita Hoax Kesehatan: Fakta MSG, Terbukti Tidak Membuat Anak Bodoh!
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR