Apabila Moms dirasa mengalami syok psikologis, sebaiknya biarkan diri untuk berpikir secara rasional dan logis.
Demikian juga, cobalah untuk tidak memukul siapa pun atau membuang apa pun. Dorongan itu adalah reaksi bertarung yang hanya terjadi sementara.
Saat seseorang mengalami syok psikologis biasanya tubuh akan mengalami lonjakan hormone stress yang dilepakan ke aliran darah.
Hal tersebut membuat tubuh memerlukan waktu beberapa jam agar bisa merasa normal kembali.
Saat Moms mengalami syok psikologis kemungkinan akan merasa mual, pusing, dan merasakan ketegangan otot, rasa sakit atau kekakuan.
Kenapa hal tersebut bisa membuat seseorang merasakan sakit?
Menurut Alice Boyes, Ph.D selaku psikolog, ketika Moms mengalami reaksi syok psikologis, biasanya secara tidak sadar akan menegangkan otot-otot untuk bertarung atau melarikan diri.
Moms tidak menyadari rasa sakit ini ketika Moms berada di tengah-tengah lonjakan adrenalin, tetapi karena lonjakannya memudar, beberapa sensasi rasa sakit itu barulah mulai muncul.
Moms tidak perlu melakukan apa pun saat menunggu tubuh kembali normal. Tubuh tahu apa yang harus dilakukan.
Peliharalah diri Moms sebaik mungkin, misalnya, dapatkan dukungan sosial dengan memberi tahu seseorang apa yang telah terjadi.
Syok psikologis yang berkepanjangan bisa memicu depresi
Ketika seseorang mengalami syok berlebihan biasanya akan merasa sedih yang akan brlangsung berkepanjangan bila tidak segera diatasi.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | psychology today,consumer health digest,kompas,lifestyle.kompas.com,Health and Wellness |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR