Nakita.id.- Superbug yang resisten terhadap semua antibiotik yang dikenal ,yang dapat menyebabkan infeksi "parah" atau bahkan kematian menyebar tanpa terdeteksi melalui bangsal rumah sakit di seluruh dunia.
Demikian peringatan yang disampaikan para ilmuwan di Australia seperti dilansir dari Sidney Morning Herald pada Senin (08/10).
Untuk Moms ketahui, superbug merujuk pada jenis bakteri yang menyebabkan penyakit yang telah bermutasi menjadi kebal terhadap beberapa jenis antibiotik yang umumnya digunakan untuk mengatasinya.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Nosocomial Disease, Penyakit Rumah Sakit Mengerikan, Berkunjung Ada Aturannya
Antibiotik sendiri memiliki tingkatan tertentu dan indikasi tertentu yang sesuai. Jika terjadi kekebalan pada antibiotik yang merupakan lini 1, maka perlu menggunakan lini selanjutnya dan ini tentu akan semakin menyulitkan penyembuhan dan pemilihan obat.
Kondisi ini terjadi akibat kebiasaan seseorang yang menggunakan antibiotik secara sembarangan, dan kebiasaan menggunakan antibiotik yang tidak sesuai dosis dan indikasinya.
Misalnya penggunaan antibiotik untuk kondisi yang sebenarnya disebabkan oleh virus seperti herpes, flu.
Para peneliti di University of Melbourne menemukan tiga varian dari bug yang tahan banyak obat dalam sampel dari 10 negara, termasuk strain di Eropa yang tidak dapat dijinakkan oleh obat apa pun yang saat ini beredar di pasaran.
"Kami memulai dengan sampel di Australia tetapi melakukan snapshot global dan menemukan banyak bug di banyak negara dan banyak lembaga di seluruh dunia. Sepertinya sudah menyebar," peringatan Ben Howden, Direktur Laboratorium Kesehatan Publik Unit Diagnostik Mikrobiologi universitas kepada AFP.
Baca Juga : Bukan Sembuh, Ini yang Akan Terjadi Jika Sering Beri Antibiotik pada Anak
Bakteri bug, yang dikenal sebagai Staphylococcus epidermidis, terkait dengan MRSA yang lebih dikenal dan lebih mematikan.
Ditemukan secara alami pada kulit manusia dan paling sering menginfeksi orangtua atau pasien yang telah memiliki bahan prostetik yang ditanamkan, seperti kateter dan penggantian sendi.
"Ini bisa mematikan, tetapi biasanya pada pasien yang sudah sangat sakit di rumah sakit ... itu bisa sangat sulit untuk diberantas dan infeksi bisa parah," kata Howden.
Timnya meneliti ratusan spesimen S. epidermidis dari 78 rumah sakit di seluruh dunia.
Baca Juga : Berita Kesehatan : Kematian Akibat Cuaca Panas Akan Semakin Meningkat
Mereka menemukan bahwa beberapa strain dari bakteri bug tersebut membuat perubahan kecil dalam DNA-nya yang menyebabkan resistensi terhadap dua antibiotik yang paling umum, sering diberikan secara bersamaan untuk mengobati infeksi rumah sakit.
"Kedua antibiotik ini tidak terkait dan Anda tidak akan mengharapkan satu mutasi menyebabkan kedua antibiotik itu gagal," kata Jean Lee, seorang mahasiswa PhD di Melbourne's Doherty Institute, dan rekan penulis studi tersebut.
Banyak antibiotik yang sangat kuat dan sangat mahal dan bahkan beracun, diberikan kepada pasien dengan harapan dapat segera menyembuhkan infeksi.
Namun tim peneliti menemukan, praktik menggunakan banyak obat sekaligus untuk mencegah resistensi mungkin tidak berhasil.
Baca Juga : Sedang Hamil dan Tetap Menyetir Mobil? Ini Rambu-rambunya, Moms!
Para peneliti mengatakan mereka percaya superbug menyebar dengan cepat karena penggunaan antibiotik yang sangat tinggi di unit perawatan intensif, di mana pasien kebanyakan diresepkan obat yang paling kuat untuk mengatasi infeksi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah lama memperingatkan penggunaan antibiotik berlebihan di rumah sakit dapat memicu strain baru pembunuh bakteri yang resistan terhadap obat.
Penelitian lain di Australia, yang diterbitkan bulan lalu, menunjukkan beberapa superbug rumah sakit tumbuh semakin toleran terhadap desinfektan berbasis alkohol yang ditemukan di tangan dan pembersih yang digunakan di bangsal rumah sakit.
Baca Juga : Dijamin, Jalani 9 Ritual Harian Ini Bantu Moms Atasi Stres!
Howden mengatakan bahwa penelitiannya, yang diterbitkan dalam Journal of Nature Microbiology, menunjukkan perlunya pemahaman lebih baik tentang bagaimana penyebaran infeksi di rumah sakit dan bakteri mana yang lebih ditargetkan untuk dibasmi di rumah sakit.
"Ini menyoroti bahwa penggunaan lebih banyak antibiotik berarti semakin mendorong lebih banyak bakteri yang resistan terhadap obat," kata Howden.
Baca Juga : Bersihkan Mobil Sendiri Dalam 15 Menit, Begini Caranya, Moms!
"Dengan semua bakteri di lingkungan rumah sakit, kami mendorong lebih banyak strain yang resisten dan tidak diragukan lagi bahwa resistensi antibiotik adalah salah satu bahaya terbesar bagi perawatan rumah sakit di seluruh dunia."(*)
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | Sidney Morning Herald |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR