Nakita.id - Bhre Kata Bramantyo anak keempat Zaskia Adya Mecca mengidap asma di usia 7 bulan.
Zaskia mengaku Bhre mengidap asma sama seperti ayahnya, Hanung Bramantyo.
Kini, Zaskia hanya bisa mengupayakan pengobatan untuk mengurangi intesitas serangan asma yang diderita Bhre.
"Sekarang sudah mulai treatment. Karena ternyata anak asma itu kalau kita bisa treatment dari kecil, kita berharap di usia lima tahun ke atas itu engga sering kumat," tuturnya sebagaimana yang dilansir dari Kompas.com, Rabu (17/10).
Baca Juga : 6 Mitos Tentang Asma Pada Anak yang Masih Dipercaya Hingga Sekarang
Belajar dari pengalaman Zaskia, ada beberapa hal yang sebaiknya Moms ketahui tentang asma pada anak. Terlebih pada anak di bawah usia 5 tahun.
Sebab gejala yang timbul bisa sangat kabur karena mirip dengan mengi dan batuk biasanya.
Selain itu, manajemen pengelolaan atau perawatan asma pada anak-anak di bawah usia 5 tahun, apalagi bayi, tentu membutuhkan perlakukan khusus dibanding usia yang lebih dewasa.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Curatan Hati Joanna Alexandra, Rawat Anak Dengan Kelainan Genetik Langka
Baca Juga : 6 Mitos Tentang Asma Pada Anak yang Masih Dipercaya Hingga Sekarang
Perlu diketahui, asma adalah salah satu penyakit kronis yang paling umum menyerang anak-anak.
Survei menunjukkan bahwa hampir lima juta anak Amerika di bawah usia 18 tahun mengalami gejala asma.
Banyak dari anak-anak itu mulai mengembangkan asma pada anak usia dini, sebelum mereka menginjak usia lima tahun seperti anak Zaskia.
Secara medis, asma adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan kronis pada saluran udara.
Peradangan ini menyebabkan penyempitan saluran udara dan peningkatan kepekaan terhadap iritasi dan alergen inhalasi.
Orang dengan asma seringkali dikatakan memiliki saluran udara hiperaktif, yang berarti saluran pernapasan mereka bereaksi berlebihan terhadap hal-hal yang hanya akan menjadi iritasi kecil bagi orang-orang tanpa asma.
Baca Juga : Meski Kaya Manfaat, 4 Kondisi Tubuh Ini Tidak Dianjurkan Konsumsi Daun Salam
Bayi dan balita yang lahir prematur berisiko lebih tinggi untuk asma di tahun-tahun pertama kehidupannya.
Adapun tanda-tanda asma pada anak-anak ialah sebagai berikut:
- Batuk
- Desah, suara seperti peluit bernada tinggi saat menghembuskan napas
- Kesulitan bernapas atau sesak nafas
- Perasaan kaku dan tidak nyaman di dada
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Putri Najwa Shihab Lahir Prematur Meninggal, Ini Komplikasi Bayi Prematur
Baca Juga : Anak Keempat Zaskia Adya Mecca Idap Asma di Usia 7 Bulan, Begini Gejala Awalnya!
Akar permasalahan asma masih belum diketahui secara jelas.
Namun beberapa ahli percaya, gejala asma pada anak-anak juga bayi dapat dipicu atau diperburuk oleh kejadian-kejadian tertentu seperti:
- Pilek atau infeksi saluran pernafasan lainnya
- Agen penyebab alergi (alergen), seperti debu, bulu binatang peliharaan atau serbuk sari
- Kegiatan atau latihan
- Paparan asap rokok atau iritasi udara lainnya
- Reaksi emosional yang kuat, seperti menangis atau tertawa
- Refluks gastrointestinal
- Perubahan ekstrem cuaca
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Sayur dan Buah Bukan Menu Utama MPASI
Untuk masalah pengelolaan atau perawatan asma, biasanya dokter akan menggunakan pendekatan secara bertahap.
Tujuannya untuk mengurangi intensitas asma dan penggunaan obat jangka pendek.
Obat inhalasi lebih disukai untuk pengobatan asma karena mereka bertindak lebih cepat mengurangi gejala dan menghasilkan lebih sedikit efek samping.
Selain itu pemberian obat cair dengan rasa lezat dan penggunaan nebulizer juga sering kali menjadi cara perawatan asma pada anak-anak.
Perlu diperhatikan, serangan asma yang parah dapat mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan ruang gawat darurat.
Tanda dan gejala darurat asma pada anak-anak di bawah usia 5 tahun meliputi terengah-engah, bernafas dengan sangat keras hingga perut tersedot di bawah tulang rusuk, dan kesulitan berbicara karena pernapasan terbatas.
Baca Juga : Bisa Berbahaya, Jangan Abaikan 10 Gejala Sederhana Ini Ketika Terjadi Pada Anak
Baca Juga : Takut Akun WhatsApp Dibajak Orang Lain? Begini Cara Mudah Mengeceknya & Menutupnya!
Bila Moms memiliki anak di bawah usia 5 tahun dengan penyakit asma, sebaiknya lakukan langkah-langkah pengelolaan berikut ini:
A. Buat catatan rencana aksi
Dokter biasanya akan membantu orangtua untuk membuat rencana aksi tertulis yang dapat digunakan sebagai informasi tentang anak.
Rencana aksi ini dapat dibagi dengan anggota keluarga lain, teman, guru prasekolah, dan pengasuh anak.
Adapun rencana aksi mencakup hal-hal seperti berikut:
- Nama dan umur anak
- Dokter dan informasi kontak darurat
- Jenis, dosis dan waktu obat jangka panjang
- Jenis dan dosis obat penyelamatan
- Daftar pemicu asma umum untuk anak dan tips untuk menghindarinya
- Sistem untuk menilai pernapasan normal, gejala sedang, dan gejala berat
- Petunjuk untuk apa yang harus dilakukan ketika gejala muncul dan kapan menggunakan obat penyelamatan
B. Pantau dan rekam
Catat gejala anak dan jadwal perawatan untuk dibagikan dengan dokter anak.
Catatan ini dapat membantu dokter Anda menentukan apakah rencana perawatan kontrol jangka panjang efektif dan membuat penyesuaian terhadap rencana.
Adapun informasi yang harus Moms rekam harus mencakup:
- Waktu, durasi dan keadaan serangan asma
- Tanggapan pengobatan untuk serangan asma
- Efek samping obat
- Perubahan gejala anak saat asma
- Perubahan tingkat aktivitas atau pola tidur
Baca Juga : Agar Perkembangan Otak Anak Optimal, Ini Tips Memilih Mainan Ala Dokter Reisa
C. Kontrol pemicu asma
Selalu kontrol hal-hal apa saja yang dapat memicu asma pada anak.
Lakukan penyesuaian di rumah, serta di fasilitas perawatan anak, dan lingkungan lainnya untuk meminimalkan paparan anak terhadap pemicu asma.
Misalnya seperti:
Baca Juga : Ashanty Lihat Anang Dipeluk Perempuan Lain Depan Mata, Responsnya Jadi Sorotan!
- Membersihkan secara menyeluruh untuk mengontrol debu dan bulu binatang peliharaan
- Mengawasi anak dari intensitas terpapar serbuk sari
- Menghilangkan produk pembersih atau produk rumah tangga lainnya yang mungkin mengiritasi
- Mengatur obat alergi seperti yang diarahkan oleh dokter
- Mengajarkan kebiasaan mencuci tangan dan kebiasaan lain untuk meminimalkan masuk angin
- Mengajar anak untuk memahami dan menghindari pemicu asma
Baca Juga : Syarat Stimulasi Optimal, Kenali Dulu Perkembangan Motorik Si Bayi
Source | : | Kompas.com,mayoclinic,asthmaandallergies.org |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR