Nakita.id - Sosok dokter cantik Reisa Broto Asmoro memang selalu menarik perhatian publik.
Layaknya putri dari negeri dongeng, kehidupan asmara dokter satu ini sangat beruntung.
Pada 9 November 2010, ia resmi menikah dengan seorang pria keturunan keraton Solo, Kanjeng Pangeran Tedjodiningrat Broto Asmoro, SE, MM.
Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Tanggapan Dokter Reisa Tentang Memotong Bulu Mata Bayi Agar Lentik
Dari pernikahannya tersebut, dokter Reisa dikaruniai dua anak yang lucu dan menggemaskan bernama RR. Ramania Putri Broto Asmoro dan R. Satriyo Daniswara Broto Asmoro.
Dinikahi seorang pria keturunan keraton, dokter Reisa dikelilingi adat Jawa kental salah satunya Tedhak Siten.
Tedhak siten merupakan budaya warisan leluhur masyarakat Jawa untuk bayi yang berusia sekitar tujuh atau delapan bulan.
Baca Juga : Wahai Pengantin Baru, Lakukan Kebiasaan Baik Untuk Sperma dan Hormon Ini Untuk Dapat Momongan
‘Tedak’ berarti turun dan ‘siten’ berasal dari kata ‘siti’ yang berarti tanah.
Upacara tedak siten ini dilakukan sebagai rangkaian acara, yang bertujuan agar anak tumbuh menjadi manusia yang mandiri.
Tradisi ini dijalankan saat anak berusia hitungan ke-tujuh bulan dari hari kelahirannya dalam hitungan pasaran jawa.
Baca Juga : Latih Kecerdasan Bayi dengan Stimulasi Multisensori, Seperti yang Disarankan Dokter Reisa!
Bagi para leluhur, adat budaya ini dilaksanakan sebagai penghormatan kepada bumi tempat anak mulai belajar menginjakkan kakinya ke tanah.
Selain itu, acara juga diiringi doa-doa dari orangtua dan sesepuh sebagai pengharapan agar kelak anak sukses menjalani kehidupannya di masa mendatang.
Pantauan tim Nakita.id, upacara adat Tedak Siten baby Yoda dimulai pukul 10 pagi dimana tamu mulai memenuhi ruangan keluarga tempat acara digelar.
Baca Juga : Akui Tak Bisa Masak, Dapur Milik Ririn Dwi Ariyanti Bikin Takjub!
Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Saat Hamil Harus Rajin Minum Suplemen Vitamin, Jangan Percaya, Bayi Bisa Cacat!
Mengenakan kebaya biru muda nan elegan, dokter Reisa menuruni tangga sambil menggendong baby Yoda yang mengenakan pakaian adat khas Jawa.
Sementara, sang suami terlihat gagah dengan pakaian adat Jawa kental bernuansa cokelat.
Baca Juga : Berita Kesehatan Pria: Rahasia Supaya Sperma Mudah Membuahi Wanita
Keluarga besar dan kerabat dekat juga memenuhi ruangan, tak ingin melewatkan seluruh prosesi adat yang ada.
Tak lama, acara pun dimulai dengan khidmat dan semarak.
Dokter Reisa perlahan menuntun Yoda untuk menginjak jadah/tetel tujuh warna yang telah disediakan, dimana masing-masing warna memiliki filosofi tersendiri.
Baca Juga : Mengenal Kakebo, Solusi Cerdas Menabung ala Jepang Untuk Stay At Home Moms
Kemudian, kaki baby Yoda dibasuh dengan air setaman yang berisi bunga sebelum memasuki acara puncak.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Suhu Panas Landa Jakarta, Sel Tubuh Anak Bisa Rusak
Namun, acara sempat terhenti karena baby Yoda sempat rewel dan menangis.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Curahan Pilu Angelina Jolie Lakukan Operasi Angkat Payudara dan Rahim Untuk Hindari Kanker
Untungnya, hal itu tak menjadi halangan untuk melanjutkan acara puncak yakni prosesi naik tangga dengan harapan anak tumbuh menjadi sosok yang tangguh.
Berikutnya, baby Yoda dimasukkan kedalam kurungan ayam berukuran besar dimana ia akan memilih sejumlah barang.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Steroid Karena Cespleng Jadi Obat Dewa, Faktanya...
Konon, barang yang dipilihnya akan menjadi pekerjaan anak di masa mendatang.
Baca Juga : Waspada, 7 Pekerjaan Ini Rentan Tingkatkan Risiko Kanker, Cek Sekarang
Menariknya, ada 3 barang yang dipilih oleh Yoda yaitu stetoskop, bola dan uang dolar.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kerusakan Masih bisa Dipulihkan Walau Telah Menjadi Perokok Bertahun-tahun
Rangkaian acara ditutup dengan prosesi udik-udik, dimana orangtua menebarkan beras kuning bercampur uang tunai dengan harapan anak memiliki sifat dermawan ketika dewasa.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kerusakan Masih bisa Dipulihkan Walau Telah Menjadi Perokok Bertahun-tahun
Nampaknya, baby Yoda akan mengikuti jejak ibundanya ya Moms!
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR