Nakita.id - Pasangan mana sih yang tak ingin segera mempunyai momongan.
Tapi pada kenyataannya ada pasangan yang cepat diberikan keturunan oleh Tuhan. Ada juga yang harus melakukan hal-hal tertentu terlebih dahulu, sebelum akhirnya kehamilan terjadi.
Baca Juga : Berat Badan Kembali Ideal Usai Melahirkan Tanpa Olahraga, Lakukan Cara Sederhana Ini Moms!
Nah, salah satu upaya paling simple untuk bisa segera memiliki keturunan adalah dengan olahraga.
Percayalah, olahraga tak hanya baik dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan, berolahraga porsi sedang juga bisa menaikkan peluang kehamilan.
Ketika olahraga dilakukan dengan porsi moderat, maka gaya hidup sehat ini akan membantu menjaga bobot berat ideal kita, meredam stres, dan bahkan meningkatkan sirkulasi darah ke organ reproduktif.
Baca Juga : Sedang Program Hamil? Olahraga Ringan Ini Persiapkan Konsepsi
Kondisi tersebut secara langsung atau tidak akan menaikan tingkat kesuburan.
Penting diketahui, sekitar 30% hormon estrogen di dalam tubuh diproduksi dari sel lemak.
Jadi memiliki lemak yang terlalu banyak atau sedikit akan menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
Karena hal ini faktanya, sekitar 12% kasus infertilitas disebabkan oleh masalah berat badan.
Ingat, kadar lemak tubuh 10%-15% di atas atau di bawah normal akan berkontribusi pada infertilitas.
Maka dari itu sangat penting untuk melakukan olahraga moderat untuk menjaga berat tubuh ideal dan keseimbangan hormon.
Baca Juga : Hampir Tewas 9 Kali, Dokter Sarankan Pria Ini Untuk Tidak Olahraga Sama Sekali! Ini Alasannya
Moms, sel-sel lemak yang tidak berguna banyak ditemukan pada perempuan berbobot lebih dan obesitas.
Nah, kelebihan lemak akan sebabkan kenaikan kadar estrogen yang nantinya akan ganggu ovulasi, siklus mentruasi, dan pembuahan.
Memiliki bobot tubuh berlebih juga akan meningkatkan jumlah produksi insulin yang membuat ovarium memproduksi hormon estrogen dan menghentikan proses pelepasan telur.
Sebuah studi menyarankan menyusutan berat badan sekitar 5 kg saja mampu memperbaiki resistensi insulin, ovulasi, dan fertilitas pada perempuan obesitas.
Selain itu, kita harus percaya bahwa berolahraga bantu melepaskan stres.
Kadar stres yang tinggi akan menghalangi ovulasi dan siklus menstruasi pada perempuan.
Baca Juga : Sering Cepat Lupa, Luangkan Waktu 10 Menit Untuk Olahraga Asah Ingatan
Pada pria, stres menggangu kesehatan serta motilitas (kemampuan bergerak) sperma.
Stres juga akan mendorong tubuh melepaskan hormon endorfin (hormon penghilang rasa sakit) lebih banyak.
Tingginya kadar hormon ini malah membuat tubuh lebih mudah stres dan sakit.
Karenanya, kita perlu berbuat sesuatu untuk menjaga keseimbangan hormon, dan itu adalah bergerak lebih banyak alias berolahraga.
Dengan berolahraga tepat, penampilan fisik lambat laun membaik dan Anda jadi lebih pede dan nyaman dengan tubuh sendiri saat berhubungan intim.
Namun Moms juga Dads harus ingat, porsi olehraga berlebihan mengganggu kesimbangan hormon wanita.
Baca Juga : Kebiasaan Ini Memicu Seseorang Terkena Katarak Lebih Cepat, Salah Satunya Olahraga!
Ya, semua yang berlebihan jatuhnya malah tidak baik. Begitu pula dengan olahraga yang berlebihan hingga menyusutkan lemak ke kadar “kurang”.
Bobot tubuh di bawah ideal dan jumlah lemak tubuh yang terlalu sedikit akan menurunkan kadar estrogen.
Asal tahu saja, kekurangan estrogen dapat menyebabkan oligomenorrhea (menstruasi yang tidak teratur) atau amenorrhea (berhentinya siklus menstruasi).
Berat tubuh yang kurang atau penurunan bobot tubuh yang tiba-tiba akan menghalangi pelepasan gonadotropin releasing hormone (GnRH), lalu menurunkan kadar hormon LH dan FSH yang bertanggung jawab dalam mengembangkan telur di ovarium.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Cara Mengatasi Alergi Pada Anak di Malam Hari
Perempuan dengan kondisi ini mungkin secara teknis dikatakan subur dan memiliki banyak telur sehat di ovarium, tapi telur itu tidak bisa dilepaskan, karena masalah defisiensi hormon.
Pada kasus penurunan berat badan yang ringan, ovarium akan tetap memproduksi dan melepaskan telur, namun lapisan uterus (rahim) belum tentu siap menerima telur yang sudah dibuahi (implantasi).
Penyebabnya adalah produksi hormon yang tidak memadai. Sedangkan pada kasus yang kronis, proses ovulasi tidak terjadi dan siklus menstruasi akan menjadi tidak teratur atau bahkan terhenti.
Perempuan yang suka berolahraga secara berlebih pun mengalami peningkatan kadar hormon stres kortisol.
Hal tersebut bisa menghambat proses ovulasi dan mengganggu implantasi dari telur yang sudah dibuahi.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Kenali Pitiriasis Alba, Penyebab Bintik-Bintik Putih di Wajah Anak
Begitu juga pada pria, porsi olehraga berlebihan mengganggu kesimbangan hormon Dads.
Studi di Belanda menemukan pria yang berbobot tubuh lebih atau obesitas akan memiliki jumlah sperma yang lebih sedikit ketimbang pria dengan bobot tubuh ideal.
Pria dengan BMI lebih dari 25 memiliki konsentrasi sperma 22% lebih rendah dan total jumlah sperma 24% lebih rendah dibanding pria dengan bobot tubuh sehat.
BMI di atas 25 dianggap sebagai kelebihan berat badan, dan BMI di atas 30 dinyatakan sebagai obesitas.
Sedangkan, pria yang terlalu kurus mengalami keterbatasan motilitas sperma dan inilah penyebab spermanya menjadi abnormal.
Berolahraga secara berlebihan akan membuat suhu internal testis pria meningkat hingga di atas 35 derajat Celsius.
Baca Juga : Berita Kesehatan: ASI di Kulkas Juga Bisa Kadaluwarsa, Ini Cirinya!
Kondisi ini akan memicu kematian sperma dan kurangnya jumlah sperma.
Jadi olahraga bagaimana dan seperti apa yang bisa mempercepat kehamilan bagi perempuan?
Tidak lain adalah olahraga porsi sedang. Jika Moms ingin hamil, kuncinya adalah olahraga porsi sedang atau moderat.
Apabila Moms dan Dads memiliki bobot tubuh yang berlebih dan ingin memulai program olahraga, mulailah secara perlahan.
Jangan paksa tubuh untuk bisa berubah hanya dalam satu hari.
Pikirkan ini sebagai rencana jangka panjang dan jadikan olahraga sebagai janji yang tidak dapat diingkari.
Pilihlah jenis olahraga yang disukai agar bisa senang hati melakukannya.
Nah, jalan kaki merupakan olahraga low-impact yang baik untuk membantu menurunkan berat badan.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Fahmi Bo Terserang Stroke Saat Mandi, 5 Kebiasaan Sepele Ini Bisa Sebabkan Stroke
Apabila Moms & Dads bukanlah orang yang aktif, cobalah jalan kaki dengan intensitas moderat selama 5 menit, lalu tambahkan secara bertahap hingga mencapai 30-60 menit setiap harinya.
Aktvitas fisik low-impact lain yang bisa dicoba adalah bersepeda, yoga, dan berenang.
Lakukan setiap aktivitas secara perlahan dan bertahap, tingkatkan intensitas dan durasinya hingga Moms & Dads mampu melakukannya 30 menit, 3-4 kali seminggu.
Tingkatkan kesempatan Moms untuk hamil dengan melakukan pola makan yang seimbang dan olahraga porsi sedang yang teratur.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Demam Berdarah alias DBD Incar Anak, Kenali Penyakitnya Penanganan Tepat
Setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda, jadi langkah terbaik adalah menkonsultasikan kepada dokter jenis olahraga dan pola makan seperti apa yang cocok dengan kondisi tubuh kita baik sekali.
Kesempatan Moms untuk bisa hamil pun menjadi lebih maksimal.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR