Beberapa mengatakan ketidaksetiaan, kemiskinan, alkoholisme, dan kecanduan narkoba menjadi penyebab tingginya tingkat perceraian.
Persentase yang lebih kecil dari koresponden mengatakan pasangan bercerai karena kurangnya kompromi, keegoisan, kesalahpahaman, konflik, dan dampak media sosial.
Terdapat tahun-tahun rawan di pernikahan masyarakat Rusia.
Penelitian menyatakan bahwa sepertiga perkawinan gagal dalam 5 tahun pertama.
Dalam 5 tahun ke depan, seperempat pernikahan berakhir.
Tingkat perceraian sedikit demi sedikit akan berkurang dalam 5 tahun mendatang dan semakin menurun karena pasangan tetap bersama lebih lama.
5. Amerika Serikat
Amerika Serikat memiliki presentase perceraian sebesar 46 persen. Beberapa hal yang banyak menjadi pemicu perceraian adalah ketidak cocokan, perbedaan pendapat, perkelahian, dan masih banyak lagi.
Penelitian mengatakan bahwa pria yang mendapatkan penghasilan tinggi cenderung tidak akan mengubah status pernikahan mereka menjadi 'bercerai'.
Sayangnya, perempuan dengan pendapatan lebih tinggi memiliki peluang lebih kecil untuk menikah.
Baca Juga : Ikut Ajang Lari Electric Marathon Jakarta, Pelari Ini Meninggal Dunia di Tengah Acara, Ini Penyebabnya!
Dalam banyak kasus, pasangan dengan pendapatan rendah memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk bercerai karena masalah keuangan.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | nakita,Psychentral.com,Elite Readers |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR