Temuan juga menunjukkan, peradangan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, asma dan gangguan autoimun, dimana sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang tubuh.
Dalam risetnya, Cohen melakukan dua percobaan yang melibatkan lebih dari 300 orang, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih tentang hubungan stres dan penyakit.
Peneliti bertanya kepada partisipan studi tentang tekanan hidup yang mereka alami dan seberapa sering mereka terkena pilek, untuk melihat apakah mereka jatuh sakit.
Setelah menyesuaikan beberapa faktor, para peneliti menemukan bahwa orang yang sedang mengalami stres psikologis - seperti yang disebabkan oleh perceraian - kurang mampu meredam peradangan.
Baca Juga : 7 Faktor yang Meningkatkan Peluang Kehamilan Bayi Kembar, Catat!
Hal ini menunjukkan bagaimana stres dapat memengaruhi kekebalan tubuh menjadi kurang sensitif terhadap hormon yang mematikan peradangan.
Peneliti mencatat, mereka yang sering stres berisiko terkena flu lebih sering.
Temuan ini dipublikasikan secara online pada 2 April 2012 dalam Proceedings of National Academy of Sciences.
Baca Juga : Kenali Penyebab Infeksi Telinga pada Anak, dan Ini Cara Tepat Mengobatinya
Faktor lain yang turut berperan terhadap kejadian penyakit antara lain orang yang stres cenderung memiliki gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan konsumsi alkohol dan kurang tidur.
Source | : | Kompas.com,Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR