Nakita.id - Apakah Moms sedang merasa stres karena aktivitas yang padat dan melelahkan?
Moms perlu tahu, stres yang sering dirasakan Moms dapat menjadi pemicu sakit.
Selama lebih dari lima dekade para peneliti telah mengaitkan stres dengan penyakit.
Studi-studi menunjukkan bahwa orang yang menderita stres lebih rentan terkena penyakit atau mengalami perburukan penyakit.
Namun belum diketahui dengan benar bagaimana hal itu terjadi.
Baca Juga : Rambut Rontok Bisa Jadi Tanda Kekurangan Zat Besi, Cek 5 Tanda Ini!
Sheldon Cohen, profesor psikologi dari Carnegie Mellon University melakukan riset untuk mengungkap bagaimana stres memicu penyakit.
Dari hasil studinya terungkap stres berkepanjangan tidak hanya memengaruhi kondisi psikologi tetapi juga melemahkan kekebalan tubuh dan memicu inflamasi atau peradangan.
Baca Juga : Ngemil Sebelum Tidur Tak Selalu Buruk, 5 Camilan Ini Tak Bikin Gemuk
Yang menarik adalah, sistem imun tubuh menciptakan peradangan (misalnya reaksi kemerahan pada area luka) untuk membantu tubuh menyembuhkan dirinya.
Tetapi dalam jangka panjang dan pada levelyang tinggi, stres juga menyebabkan timbulnya peradangan.
Temuan juga menunjukkan, peradangan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, asma dan gangguan autoimun, dimana sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang tubuh.
Dalam risetnya, Cohen melakukan dua percobaan yang melibatkan lebih dari 300 orang, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih tentang hubungan stres dan penyakit.
Peneliti bertanya kepada partisipan studi tentang tekanan hidup yang mereka alami dan seberapa sering mereka terkena pilek, untuk melihat apakah mereka jatuh sakit.
Setelah menyesuaikan beberapa faktor, para peneliti menemukan bahwa orang yang sedang mengalami stres psikologis - seperti yang disebabkan oleh perceraian - kurang mampu meredam peradangan.
Baca Juga : 7 Faktor yang Meningkatkan Peluang Kehamilan Bayi Kembar, Catat!
Hal ini menunjukkan bagaimana stres dapat memengaruhi kekebalan tubuh menjadi kurang sensitif terhadap hormon yang mematikan peradangan.
Peneliti mencatat, mereka yang sering stres berisiko terkena flu lebih sering.
Temuan ini dipublikasikan secara online pada 2 April 2012 dalam Proceedings of National Academy of Sciences.
Baca Juga : Kenali Penyebab Infeksi Telinga pada Anak, dan Ini Cara Tepat Mengobatinya
Faktor lain yang turut berperan terhadap kejadian penyakit antara lain orang yang stres cenderung memiliki gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan konsumsi alkohol dan kurang tidur.
Kemungkinan lain adalah bahwa kondisi kesehatan seseorang dipengaruhi oleh hormon stres.
Dr Andrew Miller, profesor psikiatri dan ilmu perilaku dari Emory University School of Medicine yang mempelajari bagaimana stres memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Miller mengatakan, "Penelitian ini memberikan contoh yang sangat konkret tentang bagaimana stres kronis dan dampaknya pada sistem kekebalan tubuh."
Tetapi Miller menegaskan, temuan ini hanya bagian dari gambaran yang lebih luas tentang bagaimana stres memengaruhi tubuh, "Peradangan adalah sebuah proses di dalam tubuh yang penting untuk memerangi infeksi dan penyembuhan luka.
Baca Juga : 5 Kesalahan Saat Makan Siang yang Berbahaya, Nomor 3 Sering Dilakukan!
Oleh karena itu, induksi peradangan oleh stres adalah cara bagi tubuh untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi serangan penyakit," tambah Miller.
Meski begitu peneliti menegaskan bahwa hubungan antara stres psikologis kronis dan peradangan tidak membuktikan hubungan sebab-akibat.
Tingkat stres yang tinggi juga meningkatkan kadar kortisol dan memicu respons fight-or-flight dalam tubuh.
Kortisol berlebih juga memicu mual, denyut jantung cepat, sesak napas, sakit kepala, dan reaksi fisik lainnya.
Baca Juga : Ini Pencegahan dan Pengobatan Payudara dan Puting Gatal Saat Menyusui
Ini mungkin menjelaskan mengapa kita merasa sakit secara fisik ketika sedang khawatir atau cemas akan sesuatu.
Biasanya, respons ini menghilang ketika kadar kortisol kembali normal.
Tetapi jika Moms terus-menerus stres, levelnya tetap tinggi - yang bukan kabar baik untuk kesehatan.
Dalam jangka panjang, stres kronis dapat berkontribusi pada penyakit jantung, diabetes, gangguan pernapasan, dan masalah gastrointestinal.
Bahkan dalam jangka pendek, mungkin lebih rentan terhadap penyakit ringan karena kecemasan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan kemampuannya melawan kuman.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Begini Pola Makan Sehat Bagi Ibu Hamil dengan Diabetes Menurut Dokter!
Jadi mungkin bukan kebetulan kalau Moms sakit flu menjelang presentasi besar atau wawancara pekerjaan penting.
"Ketika orang stres, mereka sakit. Ini bisa menjadi penyebab flu, yang muncul karena sistem kekebalan tidak dapat menekan virus," kata Shanna Levine, MD, dari Sekolah Kedokteran Icahn di Gunung Sinai di Kota New York.
Meskipun Moms tidak dapat menghindari mengkhawatirkan 100%, Moms dapat belajar mengelola tingkat stres.
Baca Juga : Berbagai Kondisi Ibu Hamil Ini Diharuskan Melahirkan Secara Sesar
Para ahli menekankan untuk meningkatkan perasaan kasih sayang.
Terutama bagi orang-orang yang terlalu kritis terhadap kesalahan mereka, mereka yang mencoba untuk menanggung beban emosional orang lain, dan orang yang gila kerja yang menolak untuk mengambil istirahat. (*)
Source | : | Kompas.com,Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR